telusur.co.id - Dalam acara wisuda 863 orang mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UINRF) Palembang ikut wisuda ke -77 secara online dan offline. Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Academik Centre, Sabtu (26/6/21). Dengan tema "Meneguhkan UIN Raden Fatah Palembang sebagai Pusat Peradaban Islam Melayu Nusantara".
Menurut Rektor Prof. DR. Nyayu Khodijah setidaknya ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan eksistensi peradaban Islam Melayu.
Pertama, meneruskan dan mengembangkan tradisi ilmiah yang telah diwariskan oleh para pendahulu khususnya yang berkaitan dengan kajian-kajian keislaman corak melayu melalui kegiatan membaca dan menulis kitab, menulis buku, mendirikan pusat kajian dan pusat belajar.
Kedua, mendorong para dosen, mahasiswa, maupun alumni untuk menggalakkan riset- riset keislaman dan kebudayaan Melayu.
Kata dia, meneliti lebih jauh pengaruh peradaban Islam melayu atau peran tokoh -tokoh Sumatera Selatan di masa silam terhadap masyarakat Islam Melayu atau bahkan di kancah nasional, seperti jejak sejarah Alm. Raden Fatah di pulau Jawa dan Alm. Sultan Mahmud Badaruddin II di Ternate.
Ketiga, menampilkan sikap keagamaan yang penuh dengan keindahan, keharmonisan, dan kedamaian. Dalam hal ini, khususnya para alumni yang hari ini diwisuda. Ia berharap menjadi role model di tengah masyarakat dengan senantiasa menunjukkan sikap terbuka dan akomodatif dengan keragaman budaya lokal khususnya budaya melayu dalam berbagai tradisi yang terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman selagi tidak menyimpang dari subtansi aqidah dalam Islam.
"Sikap seperti ini juga sekaligus memberikan peran aktif dalam meminimalisir menjalarnya paham-paham Islam yang kaku, radikal, dan bahkan ekstrimis (eksklusif) yang menutup diri dari keragaman dalam keberagamaan, paham keagamaan yang mengharamkan keberadaan keragaman suku dan budaya dengan segala bentuk ritual-ritualnya, bahkan memeranginya", katanya lebih jauh menyinggung radikalisme. Niken/Azed.