telusur.co.id - Panglima Korps Garda Revolusi (IRGC) Iran, Mayjen Hossein Salami, mengungkap titik kelemahan Israel. Ia pun memastikan tak ada tempat aman bagi rezim Zionis ini dalam konfrontasi dengan para pejuang Palestina.
“Tidak ada batasan yang aman kapanpun bagi Rezim Zionis dari tembakan Palestina,” kata Salami dalam sebuah wawancara, seperti dikutip raialyoum, Jumat (19/8/22).
Dia menjelaskan, melalui logika keamanannya, Israel telah membuat batasan tak tertembus, tapi meski ada isolasi dan blokade yang sangat kompleks, senjata diproduksi dan didistribusikan di Palestina.
”Strategi perlawanan adalah untuk mencekik entitas Zionis dalam strateginya sendiri, yaitu untuk membuktikan kepada Zionis bahwa mereka bahkan tidak memiliki kemampuan untuk terus berperang bahkan melawan satu faksi perlawanan," ungkapnya.
“Sejak awal tahun hingga hari ini, sejumlah Zionis tewas dalam operasi faksi perlawanan di wilayah pendudukan, dan ini hanya dapat dibandingkan dengan Perang Pedang al-Quds pada tahun lalu,” tambahnya.
Dia kemudian menyebutkan nama Hizbullah dengan mengatakan "Ketika Anda menambahkan Hizbullah Lebanon ke perimbangan ini, Anda akan mengetahui bahwa ratusan ribu rudal telah dijajar terhadap Rezim Zionis.”
Jenderal Salami juga menyebutkan titik utama kerugian Israel adalah pertempuran darat, tapi pertempuran rudal bukanlah titik utama pertempuran.
Pada 6 Agustus lalu Salami menegaskan, Israel akan membayar mahal sebagai akibat dari kejahatan terbarunya di Gaza.
Dalam pertemuannya dengan Sekjen Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhala, Salami mengatakan, data saat ini menunjukkan runtuhnya Israel dari dalam. Dan perlawanan Palestina mungkin tidak memerlukan perang bahkan untuk menghapus entitas Israel.
“Kekuatan kubu Palestina telah tumbuh, sekarang mereka memiliki kemampuan ganda yang memungkinkannya untuk mengelola perang besar,” tandasnya. [Tp]



