telusur.co.id - Jerman mengadakan Pemilu yang berlangsung pada Minggu (26/9/21) untuk menggantikan Kanselir Angela Merkel. Merkel diketahui tidak lagi mencalonkan diri setelah hampir dua puluh tahun menjabat. Hasil pemungutan suara sementara menunjukkan adanya persaingan ketat antar partai.
Selama menjadi kanselir sejak 2005, Angela Merkel berencana untuk mundur setelah pemilihan. Hal itu menjadikan pemungutan suara sebagai peristiwa yang mengubah era untuk menentukan arah masa depan ekonomi terbesar Eropa itu.
Berdasarkan pelaksanaan pemungutan suara yang ditutup pukul 16.00 GMT hasilnya akan segera dirilis. Namun mengingat ada 40% pemilih yang memberikan suaranya lewat pos ─ termasuk Kanselir Angela Merkel ─ maka tren prediksi pertama hasil perolehan suara bisa saja mengalami perubahan, ketika suara-suara yang datang via pos mulai dihitung.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, yang termasuk di antara pemilih awal, menyatakan bahwa memilih adalah untuk menghidupkan demokrasi.
Menurut laporan, Pemilu kali ini adalah yang paling tidak terduga dalam sejarah. Mengingat partai konservatifnya Merkel dan partai haluan kiri-tengah Sosial Demokrat sedang dalam perlombaan.
Merkel sudah mengumumkan akan meninggalkan paggung politik, setelah enam belas tahun berkuasa. Tak mengherankan jika pemilu penting ini bakal menempatkan Jerman dalam periode ketidakpastian baru. Padahal negara ini terkenal akan stabilitasnya.
"Kita dipastikan melihat beberapa kejutan pada Minggu. Terlepas dari keunggulan SPD dalam jajak pendapat, kemenangan bagi kaum konservatif tidak dapat dikesampingkan. Perlombaan untuk tempat pertama terbuka lebar,” kata Nico Siegel, kepala perusahaan poling Infratest Dimap.
Seorang warga yang memberikan suara di Aachen, Ursula Becker (62 tahun) mengatakan kepada AFP bahwa “Tahun ini cukup menarik siapa yang akan menjadi, dan selalu penting siapa yang memerintah.”
Sementara di Berlin, seorang pemilih bernama Hagen Bartels (64 tahun) memperkirakan, "Kejutan partai terbesar bukanlah SPD tetapi mungkin CDU".[Tp]
Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti



