Akhera : Kita Dukung Kerja Kepala BGN wujudkan Program Presiden Prabowo Untuk Rakyat - Telusur

Akhera : Kita Dukung Kerja Kepala BGN wujudkan Program Presiden Prabowo Untuk Rakyat

Presiden Prabowo Subianto Dan Kepala BGN Dadan Hindayana Foto : IST)

telusur.co.id -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu langkah strategis dalam mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto untuk Indonesia Emas 2045. Program ini diluncurkan untuk mendukung salah satu dari delapan misi Asta Cita, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Presiden Prabowo Subianto  menyampaikan bahwa MBG adalah upaya  Strategis Nasional agar mencetak Generasi Emas Indonesia. 

Terlebih penduduk indonesia diprediksi mencapai 324 Juta pada tahun 2045 dan mulai dari saat ini harus mendapat perhatian yang sangat  serius  ..

Menurut Heru Purwoko kamis  (9/10/2025 ) di Jakarta , Aliansi Kehendak Rakyat ( Akhera ) Sepakat  dengan  data dan Fakta yang di sampaikan  Kepala BGN Dadan Hindayana bahwa   pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2045 bakal banyak ditopang oleh masyarakat yang berasal dari keluarga miskin. .

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menekankan, program makan bergizi gratis (MBG) jadi kunci utama untuk menyongsong visi Indonesia Emas 2045. Khususnya dalam memberikan asupan bergizi kepada anak yang berasal dari keluarga miskin, yang secara populasi jadi mayoritas pada 20 tahun mendatang.

Mengutip arahan Presiden Prabowo Subianto, Dadan Kepala BGN mengatakan, makan bergizi gratis merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) masa depan, guna menciptakan generasi emas dan sehat. 

Mengingat penduduk Indonesia sampai sekarang masih tumbuh 6 orang per menit atau 3 juta per tahun, dan masih akan terus tumbuh mencapai 324 juta di tahun 2045,"

Menengok statistik yang ada, ia menyampaikan, penduduk Indonesia disokong oleh generasi dari orang tua yang tingkat pendidikannya hanya 9 tahun saja. Dadan mencontohkan, rata-rata pendidikan orang tua di Jawa Barat hanya 8,8 tahun, yang berarti mayoritas hanya lulusan SD. Dan Kepala BGN pun telah   menyampaikan data yang sama di Jawa Tengah, karena rata-rata pendidikan di Jawa Tengah itu hanya 8,2 (tahun). Artinya, mereka hanya pendidikan 8 tahun," 

kelompok masyarakat tersebut jadi penyokong utama pertumbuhan penduduk Indonesia, dengan angka kelahiran anak yang tinggi. 

Karena anggota rumah tangga kelas miskin yang pendapatannya di bawah Rp 1,2 juta per bulan itu angkanya 4,78. Itu artinya kalau ada 100 keluarga miskin, maka 78 keluarga anaknya 3 (orang), 22 keluarga anaknya 2 (orang)," bebernya

Di sisi lain, juga menjabarkan, pertumbuhan penduduk dari segmen masyarakat kelas menengah dan atas cenderung sedikit, dengan skala di kisaran 2,84.

Artinya kalau ada 1 ibu dan 1 bapak, maka anaknya rata-rata 0,85. Jadi kalau ada 100 keluarga kelas atas, maka 84 keluarga anaknya 1 (orang), sisanya 16 keluarga tidak punya anak," 

Kelas menengah pun anggota rumah tangga tangganya hanya 3,21. Itu artinya kalau ada 100 keluarga kelas menengah, 21 keluarga anaknya 2 (orang), 79 keluarga anaknya 1 (orang),"  

Jadi pertumbuhan penduduk Indonesia di tahun 2045 tidak akan disokong oleh keluarga kelas atas dan kelas menengah, tapi pertumbuhan akan disokong oleh keluarga kelas miskin, dan tetap miskin,"

Kepala BGN mengatakan, sekitar 60 persen anak yang ditemui di lapangan bahkan tidak punya akses terhadap menu makan yang seimbang. Sehingga, ia menyimpulkan bahwa program Makan Bergizi Gratis jadi kunci untuk memajukan generasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. 

Oleh sebab itulah, maka program (MBG) ini kita harus lakukan. Karena mereka yang sekarang ada dalam kandungan, mereka yang sekarang masih menjaga balita, mereka yang sekarang masih di TK-SD-SMP-SMA, 20 tahun ke depan mereka akan menjadi pekerja produktif di 2045," .

Terkait dengan adanya keracunan , Aliansi Kehendak Rakyat ( Akhera )  meminta  jangan di dramatisir dan menjadi faktor yang menghambat Program MBG Tetap berjalan . Menurut Heru Purwoko Kordinator Akhera kamis  (9/10/2025 ) di Jakarta  , 

Badan Gizi Nasional (BGN) telah mencatat sebanyak 75 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada periode 6 Januari hingga 31 September 2025. Akibat ke8jadian itu, 6.517 siswa terdampak  , sebaran kasus terjadinya gangguan perencanaan atau kasus di SPPG dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi (30 September) 51 kasus kejadian,"

Dengan demikian, ada 75 kasus keracunan yang terjadi. Kasus itu terjadi akibat sejumlah faktor. Dari hasil investigas BGN, mayoritas kasus terjadi karena SPPG tak mematuhi standard operational procedure (SOP).

"Kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama,

Contohnya pembelian bahan baku yang seharusnya H-2, kemudian ada yang membeli H-4. Kemudian juga ada yang kita tetapkan prosesing masak sampai delivery tidak lebih dari 6 jam, optimalnya di 4 jam. Seperti di Bandung itu ada yang memasak dari jam 9 dan kemudian di delivery-nya ada yang sampai jam 12, ada yang jam 12 lebih

Menurut Heru Purwoko Kordinator Akhera ( Aliansi Kehendak Rakyat ) pihaknya Mengapresiasi BGN ( Badan Gizi Nasional ), yang  telah mengambil tindakan untuk SPPG yang tak patuh terhadap SOP dan menimbulkan kegaduhan. Salah satunya , menutup SPPG hingga evaluasi dan perbaikan dilakukan. Kerja kerja dan Upaya yang terus di lakukan BGN di bawah pimpinan Dadan Hindayana sudah sepatutnya di dukung seluruh Pihak .(fie)


Tinggalkan Komentar