Anwar Abbas Kritik Program Ketahanan Pangan Pemerintah, Ujung-ujungnya Impor - Telusur

Anwar Abbas Kritik Program Ketahanan Pangan Pemerintah, Ujung-ujungnya Impor


telusur.co.id - Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, mengkritik program ketahanan pangan pemerintah. Menurutnya, ketahanan pangan jika didorong oleh pangan impor kurang memuaskan. 

Semestinya, program ketahanan pangan diubah jadi kemandirian pangan sehingga menggunakan produk dalam negeri.
 
"Saya adalah orang yang tidak mendukung konsep ketahanan pangan yang disampaikan pemerintah, karena konsep ini adalah konsep ketika pemerintah bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat meskipun melalui impor (beli dari negara lain), " kata Buya Anwar saat pembukaan Sidang Ekonomi Umat di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Kamis (2/11/23). 
 
 Buya Anwar mengatakan, konsep ketahanan pangan pemerintah memang bertujuan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Namun yang selama ini terjadi, dalam pemenuhan kebutuhan pangan itu pemerintah kerap melakukan import. 

Padahal, dengan negeri agraris, semestinya yang perlu ditonjolkan adalah kemandirian pangan. "Artinya bahwa kita sebagai bangsa mampu menyediakan dan memproduksi sendiri kebutuhan masyarakat terhadap pangan," ungkapnya.
 
Meski begitu, Buya Anwar mengakui bahwa konsep kemandirian pangan yang diharapkannya itu tidak mudah dijalankan. Terlebih, banyak faktor yang menghambat kemandirian pangan berjalan optimal. 
Namun, itu bisa diusahakan melalui dorongan riset dan pengembangan dari kampus-kampus di Indonesia yang fokus di dunia pertanian.
 
Selama ini, kata dia, anekdot yang muncul di masyarakat justru kampus-kampus yang khusus di dunia pertanian seperti IPB banyak meluluskan mahasiswa yang tidak tertarik di dunia pertanian. 

Dia meminta kepada pemerintah agar mereka yang tertarik terhadap dunia pertanian dan peternakan atau perikanan mendapatkan apresiasi dan fasilitas.
 
Buya Anwar ingin para pejabat di Indonesia memiliki mental yang diinginkan oleh BJ Habibie untuk Indonesia ini menjadi bangsa produsen, bukan konsumen.
 
"Oleh karena itu, saya mengharapkan supaya ketahanan pangan disempurnakan menjadi kemandirian pangan, mari konsep dan paradigma kita susun bersama-sama," pungkasnya, dikutip dari laman resmi mui.or.id.[Fhr]


Tinggalkan Komentar