telusur.co.id - Situasi panas kembali menyelimuti wilayah Papua Pegunungan. Dalam kontak tembak yang terjadi pada Minggu (18/5) di sekitar Sungai Yetni, Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya dilaporkan tewas.
Korban diketahui bernama Esa Giban (19), yang disebut sebagai anak buah langsung dari Egianus. Informasi ini dikonfirmasi oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Chandra Kurniawan.
“Benar, kontak tembak terjadi dan menewaskan satu anggota KKB, Esa Giban. Kejadian ini berlangsung saat Satgas Yonif 641/BRU sedang dalam perjalanan dari Wamena menuju Kurima,” ujar Chandra dalam keterangannya dari Jayapura, Selasa (20/5).
Menurut laporan resmi, prajurit Satgas Yonif 641/Brata Yudha (BRU) sedang bergerak melalui jalur darat dari Wamena ketika mereka dihadang secara tiba-tiba oleh kelompok bersenjata di sekitar Sungai Yetni — wilayah yang dikenal rawan karena aktivitas KKB.
Tanpa kompromi, penghadangan itu memicu kontak senjata terbuka. Pasukan TNI yang sigap langsung melakukan manuver balasan hingga akhirnya satu anggota KKB tumbang di tempat. Tidak ada korban dilaporkan dari pihak TNI dalam kejadian ini.
“Jenazah Esa Giban kemudian berhasil dievakuasi ke RSUD Wamena untuk proses lebih lanjut,” tambah Kapendam.
Meski baku tembak sudah berhenti, aparat TNI tetap dalam kondisi siaga penuh untuk mengantisipasi serangan balasan. Mengingat kelompok Egianus Kogoya dikenal kerap melakukan serangan sporadis terhadap aparat keamanan dan warga sipil.
“Prajurit masih bersiaga di lapangan. Namun secara umum, situasi keamanan di wilayah tersebut relatif kondusif,” tegas Chandra.
Distrik Kurima sendiri merupakan salah satu titik strategis di Kabupaten Yahukimo yang bisa dijangkau lewat jalur darat dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Sayangnya, wilayah ini juga menjadi salah satu titik rawan karena sering dilintasi atau dikuasai oleh kelompok separatis bersenjata.
Kontak senjata ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan aparat untuk menjaga stabilitas keamanan dan melindungi warga dari ancaman kelompok bersenjata di pegunungan Papua.[iis]