BPN Prabowo-Sandi:Merugikan Bagi Kualitas Demokrasi - Telusur

BPN Prabowo-Sandi:Merugikan Bagi Kualitas Demokrasi


Telusur.co.id -

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebutkan, alangkah baiknya pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memaparkan secara langsung visi dan misinya yang rencananya akan difasilitasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 9 Januari 2019.

Namun, rencana itu dibatalkan lantaran kedua tim pasangan calon tidak ada kata sepakat dalam pemaparan visi dan misi.

Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, di Jakarta, Senin, mengaku prihatin atas batalnya penyampaian visi misi oleh pasangan calon presiden-wakil presiden yang difasilitasi oleh KPU. “Acara ini batal lantaran kubu petahana berbeda tafsir soal siapa yang patut menyampaikan visi misi tersebut. Saya harus katakan bahwa sebenarnya posisi kami agak sedih, dengan terpaksa tidak jadi diselenggarakannya penyampaian visi-misi pada tanggal 9 Januari itu,” kata Priyo dalam acara Pojok Jubir ‘KPU Batal Sosialisasikan Visi Misi Paslon, Ada Apa?’ di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin.

Priyo menjelaskan, pada mulanya ide penyampaian visi dan misi capres-cawapres yang dilontarkan KPU disambut baik oleh kedua kubu. Namun demikian, kubu Jokowi-Amin menganggap bahwa penyampaian visi misi cukup disampaikan oleh timses. Sementara kubu Prabowo-Sandi menilai paslon sangat berkepentingan menyampaikan secara langsung visi misi dalam membangun Indonesia lima tahun ke depan.

“Kenapa kami menyimpulkan demikian, karena visi misi capres dan cawapres itu ya tepatnya memang harus beliau langsung yang menyampaikan gagasan ini, bukan diwakili oleh bahkan tim terdekat. Kan indah sekali, hebat sekali kalau Pak Jokowi-Pak Kiai Ma’ruf, lalu Pak Prabowo dan Bang Sandi leluasa mengeksplorasi visi misi mereka selama dua jam sesuai waktu yang disediakan KPU,” kata Priyo.'

Sekretaris Jenderal Partai Berkarya itu mengatakan rakyat Indonesia perlu tahu dan mendengarkan secara langsung visi misi capres-cawapres karena bila penyampaian visi misi menggunakan slot waktu dalam debat kandidat yang diselenggarakan KPU, maka waktunya sangat terbatas.

“Dalam debat hanya tersedia slot waktu sekitar 15 menit. Sementara penyampaian visi misi tanggal 9 Januari tersedia waktu dua jam, sehingga seorang calon presiden dan wakil presiden bisa mengeksplorasi visi misinya. Tapi, teman-teman TKN memiliki pandangan lain. Sehingga disimpulkan atas kesepakatan kita bersama tanggal 9 tidak jadi diselenggarakan yang rencananya terfasilitasi oleh KPU,” ucap Priyo.

Di tempat yang sama, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan keputusan KPU RI yang membatalkan pemaparan visi misi capres-cawapres yang sedianya akan digelar pada 9 Januari 2019 mendatang, menimbulkan kerugian bagi proses demokrasi Indonesia.

“Jadi menurut saya, ini justru merugikan bagi kualitas demokrasi kita,” kata Dahnil.

Dahnil mengatakan, sebenarnya melalui penyampaian visi-misi tersebut, dapat meningkatkan kualitas demokrasi jika disampaikan secara langsung oleh kandidat capres-cawapres. “Sebab masyarakat dapat mengeksplorasi secara langsung dan mendalami visi misi langsung dari capres-cawapresnya,” tuturnya. Dahnil memastikan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi sangat siap menyampaikan visi misi untuk menjawab tudingan yang selama ini dialamatkan kepada keduanya, yang disebut banyak “gimmick” dan melemparkan pernyataan sensasional.

“Jadi yang terbayang dari Pak Prabowo dan Bang Sandi, satu forum di mana ada panelis dari universitas yang punya kompetensi dan keadilan terus bisa menggali, bahkan bisa membantah, bisa mengkritik seluruh visi dan misi yang disampaikan oleh Pak Prabowo dan Bang Sandi selama dua jam itu, itu yang terbayang,” ungkapnya.

Menurut Dahnil, dari penyampaian visi misi tersebut bisa menjadi kesempatan bagi publik yang ingin mengetahui secara detail visi misi Prabowo-Sandi karena tidak sedikit orang sangat ingin mengetahui lebih jauh tentang Prabowo-Sandi, hal ini bisa dilihat dari animo masyarakat jika keduanya datang ke daerah. “Pak Prabowo merasa tertantang, ini lebih seru, nah ini ada kesempatan publik. Media itu melihat kompetensi dan harapan yang ditawarkan oleh calon ya. Itulah kenapa kemudian Mas Priyo dan kawan-kawan itu menyampaikan sebaiknya memang visi misi ini disampaikan langsung oleh capres dan cawapres. Nah kemudian teman-teman TKN Jokowi-Ma’ruf menolak terkait hal itu,” paparnya.[far]


Tinggalkan Komentar