telusur.co.id - Ketua Tim Khusus Pemenangan dan Anggota Presidium Partai Buruh Said Salahudin mengatakan, partainya mempunyai sistem sendiri dalam proses pengambilan keputusan di internal partai.
"Kalau di partai lain, keputusan bisa diambil sendiri dan sesuka hati ketua umum partai. Di kami mekanismenya tidak demikian," kata Said di Jakarta, Kamis (4/5/23).
Said mengungkapkan, Partai Buruh hari ini diurus oleh para tokoh buruh, petani, aktivis, dan profesional dari berbagai bidang. Mesin partai digerakan oleh 11 elemen organisasi buruh dan petani terbesar di Indonesia.
"Kami menyebut kesebelas organ ini dengan nama Inisiator Pelanjut Partai Buruh," ujar Said.
Dikatakan Said, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Buruh menentukan perwakilan dari 11 Inisiator Pelanjut ditambah pengurus pusat yang menduduki jabatan sentral diberikan hak suara dalam proses pengambilan keputusan partai yang bersifat penting dan strategis. Mereka disebut Presidium.
Dalam forum Presidium inilah ‘final say’ tentang capres dan cawapres yang kelak didukung Partai Buruh akan ditetapkan. Jadi dukungan capres-cawapres tidak ditentukan sendirian oleh Presiden Partai Buruh.
Sedangkan, Rapat Presidium adalah forum pengambilan keputusan diantara dua Kongres. Kedudukan forum ini berada di bawah Kongres.
:Walaupun akan ditetapkan dalam forum rapat Presidium, tetapi Presiden partai merasa perlu memberikan ruang demokrasi kepada anggota untuk ikut memberikan masukan terkait figur capres-cawapres yang mereka kehendaki," ungkapnya.
Atas dasar itulah Presiden Partai Buruh menggelar dua forum pendahuluan untuk menjaring dan menyaring nama-nama capres dan cawapres yang diusulkan anggota melalui pengurus partai di tingkat kabupaten/kota dan provinsi dari seluruh Indonesia.
Forum pendahuluan itu digelar melalui Rapat kerja nasional atau Rakernas. Rakernas pertama sudah digelar pada Januari lalu. Hasilnya, pengurus daerah mengusulkan empat nama capres yang jika diperingkatkan berdasarkan jumlah dukungan terbanyak urutannya adalah Ganjar Pranowo, Said Iqbal, Anies Baswedan, dan Najwa Shihab.
"Nama-nama capres usulan peserta Rakernas pertama inilah yang kami sosialisasikan sampai hari ini kepada masyarakat. Bahwa pada saat disosialisasikan muncul pro dan kontra, itu hal yang wajar dalam politik. Kami bisa memahami," terangnya.
"Nah, proses penyaringan nama capres-cawapres selanjutnya akan dilakukan dalam Rakernas kedua sekira Juni atau Juli 2023. Pada Rakernas kedua inilah akan digelar konvensi," sambungnya.
Menurut Said, nama dan besaran dukungan kepada figur capres pada konvensi nanti bisa saja sama dengan sebelumnya atau bisa juga berubah petanya.
"Politik ini kan dinamis. Beberapa bulan ke depan mungkin saja terjadi peristiwa politik yang dapat mengubah arah dukungan," tuturnya.
Said mengungkapkan, pada Rakernas pertama, sejumlah nama cawapres juga ikut diusulkan oleh pengurus daerah. Mereka antara lain Mahfud MD dan Khofifah Indarparawansa. Jika dalam perkembangan ke depan kedua tokoh itu memperoleh tiket capres atau cawapres, maka bisa saja ikut mempengaruhi peta konvensi Partai Buruh.
"Tetapi pada ujungnya, keputusan tentang capres-cawapres yang akan didukung oleh Partai Buruh akan ditetapkan dalam forum rapat Presidium. Nama-nama yang diusulkan pada Rakernas pertama dan kedua melalui konvensi tentu akan dipertimbangkan oleh Presidium Partai Buruh," pungkasnya. [Tp]