telusur.co.id - Satgas Operasi Damai Cartenz mengerahkan 130 personel gabungan ke Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, untuk melakukan evakuasi korban serta memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga melakukan pembantaian terhadap para pendulang emas.
Kepala Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramdhani menyatakan, selain untuk mengejar para pelaku, pengerahan personel juga bertujuan mempercepat proses evakuasi para korban dari lokasi kejadian.
“Personel akan bekerja sama dengan Polres Yahukimo dan didukung oleh TNI yang telah berada di lapangan,” ujar Faizal dalam keterangannya, Sabtu (12/4/25).
Sebelumnya, KKB pimpinan Elkius Kobak dilaporkan melakukan penyerangan brutal terhadap para pendulang emas di wilayah Muara Kum 22 dan sepanjang Kali Silet, Yahukimo, pada 6 hingga 8 April 2025.
Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom, mengklaim bertanggung jawab atas aksi tersebut dan menyebarkan foto-foto korban melalui media sosial. Kelompok itu menuduh para pendulang sebagai mata-mata TNI.
Hingga Jumat (11/4/25), tim gabungan telah berhasil mengevakuasi sembilan jenazah dari empat titik lokasi kejadian. Proses identifikasi saat ini tengah dilakukan di RSUD Dekai.
“Sampai saat ini kami sudah menemukan sembilan jenazah. Tiga ditemukan kemarin—dua dari lokasi pendulangan 22 dan satu dari Kali Boven. Hari ini, enam jenazah ditemukan, lima dari Kampung Tingki dan satu dari Muara Kum,” jelas Faizal.
"Evakuasi masih berlangsung. Anggota masih dalam pencarian di beberapa titik. Kami mohon doa dari seluruh masyarakat," sambungnya.
Faizal menambahkan, proses evakuasi dilakukan secara bertahap mengingat jarak antar lokasi cukup jauh. "Titik-titik prioritas ditentukan berdasarkan akses dan tingkat risiko di lapangan," tandasnya. (Prt)