Coco Gauff Juara French Open 2025: Bangkit dari Ketertinggalan, Taklukkan Aryna Sabalenka di Final Epik - Telusur

Coco Gauff Juara French Open 2025: Bangkit dari Ketertinggalan, Taklukkan Aryna Sabalenka di Final Epik

Foto: internet

telusur.co.id - Petenis muda Amerika, Coco Gauff, akhirnya mencatat sejarah baru dalam kariernya dengan merebut gelar tunggal French Open pertamanya sekaligus gelar Grand Slam kedua setelah menumbangkan petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, dalam pertarungan tiga set yang dramatis.

Bertanding di Roland Garros, Paris, Sabtu malam waktu setempat, Gauff yang merupakan unggulan kedua, menang 6-7(5), 6-2, 6-4 setelah bermain selama 2 jam 38 menit. Kemenangan ini diraih dengan perjuangan luar biasa, setelah tertinggal lebih dulu di set pertama. “Itu tidak selalu indah, tapi saya senang dengan bagaimana saya bertarung. Dan itu yang terpenting,” ujar Gauff dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

Set Pertama: Duel Ketat di Puncak Dunia

Duel antara dua petenis terbaik dunia ini langsung panas sejak awal. Sabalenka memulai dengan tajam, unggul cepat 4-1. Bahkan ia sempat memiliki dua set point saat memimpin 5-4, lalu kembali mencoba menutup set di 6-5.

Namun, Gauff tak menyerah. Ia bangkit, memaksa tie-break, bahkan sempat memimpin 4-1 dalam tiebreak lewat pukulan forehand winner. Sayangnya, Sabalenka tampil garang di net dan merebut set pertama 7-6(5) setelah 77 menit permainan yang intens.

Set Kedua: Gauff Mengganti Persneling

Tak ingin kehilangan momentum, Gauff tampil lebih agresif di set kedua. Ia menekan balik Sabalenka, melakukan pukulan lebih dalam dan menempatkan bola di dalam baseline. Break cepat didapatkan, dan dalam sekejap Gauff memimpin 4-1.

Sabalenka tampak goyah, melakukan lebih banyak unforced errors. Gauff memanfaatkan sepenuhnya dan menutup set kedua 6-2 untuk menyamakan kedudukan.

Set Ketiga: Gauff Tak Terbendung

Awal set penentuan diwarnai pertukaran break servis. Namun Gauff yang tampil lebih konsisten dan percaya diri akhirnya memimpin 4-3. Sabalenka sempat memberi perlawanan keras, menyelamatkan satu match point dan bahkan mendapatkan break point saat Gauff mencoba menutup pertandingan.

Tapi dengan ketenangan luar biasa, Gauff mempertahankan servisnya. Ketika akhirnya pukulan Sabalenka keluar di rally penutup, Gauff jatuh berlutut ke tanah merah Roland Garros—tak percaya bahwa mimpinya menjadi kenyataan. “Saya tahu dia (Sabalenka) akan meningkatkan level di set ketiga, jadi saya cuma berpikir: saya harus menyamainya. Dan saya terus berlari, terus bertarung,” kata Gauff.


Tinggalkan Komentar