Telusur.co.id -

Dugaan pelanggaran pemilu terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sehingga harus diproses Bawaslu, merupakan salah satu contoh ketidak adilan di masa sekarang.

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said menilai, banyak kepala daerah terang-terangan mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin, namun tidak diproses. Karenanya, Sudirman menilai, Bawaslu terkesan berat sebelah.

“Ini salah satu pertunjukan dari ketidak-adilan. Yang lain di ‘gini’ kan nggak akan buru-buru diperiksa, nggak akan gitu, karena banyak sekali kepala daerah melakukan itu nggak diapa-apakan,” ujar Sudirman di Mega Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (10/1/19).

Sudirman yang merupakan mantan ketua tim transisi ketika Anies baru dilantik menjadi Gubernur DKI ini mengatakan, penyelenggara negara seperti KPU maupun Bawaslu hendaknya betul-betul netral.

Menurut dia, pidato Anies saat di acara Partai Gerindra beberapa waktu lalu, sama sekali tidak ada pernyataan yang cenderung berat sebelah baik ke capres-cawapres nomor urut satu maupun dua. Sebab, kata Sudirman, dirinya berada di belakang Anies ketika menyampaikan pidato tersebut.

“Saya rasa sama sekali nggak kampanye. Beliau hanya menceritakan proses di DKI, laporan kepada audiens, sudah ini itu. Kemudian menyatakan ,hasil Pilkada di DKI Insya Allah bakal terulang di tingkat nasional,” paparnya.

Diketahui, Bawaslu Bogor bakal memutus nasib Anies pada Jumat, 11 Januari 2019. Dia dilaporkan oleh Adi Prakoso dari Barisan Advokat Indonesia. Dalam pokok laporan, bekas Mendikbud itu diduga mengacungkan salam dua jari, simbol paslon Prabowo-Sandiaga Uno.[ham]