Eko Kuntadhi: Dibanding Bilal, Posisi Tengku Zul Bagai Langit dan Comberan - Telusur

Eko Kuntadhi: Dibanding Bilal, Posisi Tengku Zul Bagai Langit dan Comberan

Mantan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain (foto: Ist)

telusur.co.id - Potongan ceramah mantan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain menuai polemik di masyarakat. Pasalnya, dia menyebut jika orang berkulit hitam tak boleh masuk surga.

"Orang hitam tak boleh masuk surga, jelek surga kalau ada orang hitam. Aku nggak selera kalau di surga ada orang hitam," ucap Tengku Zul.

Menanggapi hal tersebut, pegiat media sosial Eko Kuntadhi menganggap apa yang disampaikan Tengku Zul tidak pantas. Bahkan dia membandingkan posisi Tengku Zul dengan Bilah bin Rabah.

"Dibandingkan Bilal sang muadzin di zaman Rasulullah, posisi Tengku Zul ini bagaikan langit dan comberan," ujar Eko melalui akun Twitter miliknya.

Seperti diketahui, dalam keyakinan Islam, Bilal bin Rabah merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Bilal digambarkan sebagai seorang yang berkulit kelam. 

Saat Rasulullah Muhammad SAW berhijrah ke Madinah, Bilal juga turut serta bersama kaum Muslim lainnya. Saat Masjid Nabawi selesai dibangun, Rasulullah SAW mensyariatkan azan sebagai tanda dilaksanakannya salat lima waktu.

Nabi Muhammad kemudian menunjuk Bilal untuk mengumandangkan azan karena ia memiliki suara yang merdu. Sejak saat itu, Bilal mendapat julukan sebagai Muadzdzin ar-Rasul dan menjadi muazin pertama dalam sejarah Islam. (Fhr)


Tinggalkan Komentar