telusur.co.id - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan program makan bergizi gratis (MBG) bukan hanya upaya memperbaiki nutrisi, tetapi juga mengaktifkan ekosistem ekonomi lokal. Hal ini dapat dilakukan dengan kolaborasi bersama Badan Gizi Nasional dan perguruan tinggi (PT).
“Kita bersama Badan Gizi Nasional juga bekerja keras menyukseskan makan bergizi gratis di seluruh Indonesia, kita berharap program ini bagian dari ekosistem lahirnya usaha masyarakat yang maju,” kata Cak Imin di acara Peluncuran Pusat Kajian Pemberdayaan kerja sama antara Kemenko PM dengan Perguruan Tinggi, Surabaya, Jumat (20/12/24).
Cak Imin meyakini program Makanan Bergizi Gratis yang tersebar di 30.000 titik di seluruh Indonesia mampu memberdayakan masyarakat secara ekonomi dan mengentaskan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Hal ini tidak terlepas dari skema BGN yang menyalurkan hingga Rp 8 miliar per satuan pelayanan per desa. Jumlah tersebut digunakan untuk membeli bahan baku pertanian lokal dan mempekerjakan masyarakat setempat.
“Sekali dayung, dua pulau terlampaui. Memberikan makan bergizi gratis sekaligus melahirkan pengusaha-pengusaha baru,” ujarnya.
Ketua Umum DPP PKB ini juga menyampaikan program makan bergizi gratis bertujuan untuk mencerdaskan generasi bangsa, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Maksud Pak Prabowo membuat program makan bergizi gratis adalah agar anak-anak yang hari ini sekolah menjadi cerdas, upaya membangun sumber daya manusia Indonesia agar unggul dan berkualitas,” paparnya.
Dengan demikian, manfaat program makan bergizi gratis bersifat multiaspek. “Membuat generasi cerdas, membuat generasi sehat sekaligus membuat lingkungan mandiri,” jelas dia.
Dalam acara Peluncuran Pusat Kajian Pemberdayaan antara Kemenko PM dengan Perguruan Tinggi yang dihadiri Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, Menko PM juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan perguruan tinggi.
“Kerja keras ini tidak mungkin bisa berjalan tanpa tumpuan kita pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya harap melalui kolaborasi ini kita semua mempercepat terwujudnya kemandirian yang menghasilkan kesejahteraan,” pungkasnya. [Tp]