telusur.co.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas, memastikan bahwa harga pangan akan kembali stabil dalam waktu seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Pernyataan tersebut disampaikan di kediamannya di Jakarta Timur pada Senin (31/3/2025).
Zulhas menjelaskan, beberapa hari menjelang Lebaran, harga sejumlah bahan pangan mengalami lonjakan yang signifikan. Berdasarkan pemantauan CNBC Indonesia, harga cabai merah di Pasar Minggu tercatat mencapai Rp 130.000 per kilogram pada Kamis (27/3/2025). Selain itu, harga bawang putih menyentuh angka Rp 60.000 per kilogram, sementara daging sapi berada di kisaran Rp 140.000 per kilogram.
Namun, Zulhas memastikan bahwa kondisi ini hanya bersifat sementara. "Perkiraan H+7 (seminggu setelah Lebaran) harga akan kembali normal dan stabil," ujarnya. Menurutnya, lonjakan harga ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan menjelang Lebaran serta tidak adanya panen besar dari para petani di beberapa daerah.
“Jelang Lebaran, permintaan meningkat, tapi banyak petani yang tidak melakukan panen. Sebelum Lebaran, harga sudah melambung, cabai yang biasanya Rp 120.000 per kilogram bisa naik hingga Rp 130.000. Kini, karena tidak ada yang menjual dan tidak ada yang memetik cabai, harga kembali meroket," katanya.
Meskipun terjadi kenaikan harga sementara, Zulhas menilai situasi ini bukan masalah besar karena pasokan akan kembali normal setelah beberapa hari. "Dari H+3 hingga H+5, ini bukan masalah besar. Petani dan pedagang sedang libur Lebaran, jadi pasokan terbatas," jelasnya.
Selain itu, Zulhas juga menyoroti stabilitas daya beli masyarakat pada tahun ini yang tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Meskipun ada sedikit kenaikan harga, namun secara keseluruhan, kondisi pangan dinilai lebih terkendali. "Belanja masyarakat hampir sama dengan tahun lalu. Harga pangan juga lebih stabil tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.
Dengan stabilitas harga yang diperkirakan akan tercapai dalam waktu dekat, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga pangan yang berlarut-larut.[iis]