telusur.co.id - Masyarakat dari berbagai kalangan yang tergabung dalam relawan Gerakan Sekali Putaran (GSP) Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar kegiatan sosialisasi pilpres sekali putaran dengan menggunakan mobil pickup menggunakan pengeras suara. 

Kegiatan digelar di sejumlah titik seluruh Kecamatan di Kabupaten Jepara, Jateng. Sabtu (10/2/24).

Koordinator Provinsi GSP Kebupaten Jepara, Robi Dwi Tunggoro mengatakan pilpres sekali putaran mencegah terjadinya polarisasi ekstrem di masyarakat, sebab jika pilpres berlangsung dua putaran potensi masyarakat untuk terbelah seperti pilpres sebelum-sebelumnya nya sangat mungkin terjadi.

"Kita tidak ingin pilpres 2014, 2019 dimana terjadi pembelahan di masyarakat tidak ingin kembali terulang di Pilpres 2024 ini gara-gara dua putaran," ujar Robi, dikutip Minggu (11/2/24).

Robi menyatakan pilpres sekali putaran sangat mungkin terjadi jika melihat data survei pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sudah mendekati angkat 50%+1.

Oleh karena itu dia mengajak masyarakat khususnya warga Bali untuk mencoblos Prabowo - Gibran ke TPS pada 14 Februari nanti.

"Dari data survei terbaru, Prabowo-Gibran merupakan paslon calon presiden dan calon wakil presiden yang paling potensial menang pemilu sekali putaran karena elektabilitas sudah hampir melebihi 50%," ucapnya.

Dengan data itu paslon Prabowo Gibran ini hanya butuh tambahan suara sekitar 4-5% lagi untuk memantapkan kemenangan.
"Dan kami berharap 4-5% suara itu berasal dari masyarakat di tiap Kecamatan di Jepara. Makanya hari ini kami sosialisasi di sini," ucapnya

Dikatakan Robi dengan memberikan suara kepada Prabowo-Gibran, itu sama artinya dengan warga telah menyelamatkan Indonesia dari sisi ekonomi serta menyelamatkan bangsa Indonesia dari pembelahan atau polarisasi ekstrem. 

"Nah, salah satu cara mencegah polarisasi itu terjadi adalah dengan memenangkan Prabowo-Gibran dengan sekali putaran. Apalagi satu-satunya paslon yang memiliki ketegasan adalah paslon nomor urut 02, maka sudah pasti tidak akan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang memiliki niat jahat pada masyarakat Indonesia," pungkasnya. [Tp]