telusur.co.id - Republik Islam Iran memiliki kemampuan tingkat tinggi dalam produksi peralatan militer, dan termasuk satu negara terkemuka dalam produksi drone dan rudal presisi.
Hal itu disampaikan Komandan Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Brigjen Amir Ali Hajizadeh dalam kata sambutannya saat rektor beserta para guru besar dan pejabat Universitas Khawaja Nasiruddin Al-Tusi berkunjung ke Lokakarya Teknis Nasional Pasukan Dirgantara IRGC, Rabu (7/9/22).
“Kita adalah salah satu kekuatan teratas di bidang drone dan rudal,” kata Hajizadeh, seperti dilansir MehrNews.
Dia menyebut Iran juga merupakan satu di antara “20 produsen sistem radar terbaik” di dunia. Selain itu, tambah dia, di bidang luar angkasa, Iran menempatkan satelit ke orbit dalam waktu kurang dari tiga tahun.
Petinggi IRGC ini menyatakan Iran telah mencapai keberhasilan yang menguntungkan di bidang universitas dan kerja sama pertahanan, dan pernah menyerang musuh dari jarak lebih dari 1000 kilometer dengan menggunakan kecerdasan buatan.
“Iran berkewajiban melakukan pekerjaan dan penelitian di bidang luar angkasa,” ujarnya.
Dia juga menilai “situasi di kawasan ini sangat menguntungkan”, dan Iran berhasil melewati dekade yang menantang berkat pengarahan Pemimpin Besar Ayatullah Seyed Ali Khamenei dalam menggalang strategi perlawanan aktif.
“Musuh-musuh Iran sekarang mengakui bahwa kampanye tekanan maksimum telah gagal, dan Teheran malah berubah menjadi kekuatan yang tak terbantahkan,” tegasnya.
Doktrin militer Iran menyatakan bahwa kemampuan senjata negara republik Islam ini semata-mata bertujuan defensif.
Pakar dan teknisi militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat kemajuan besar dalam pembuatan berbagai alutsista, dan membuat angkatan bersenjata Iran mandiri di bidang persenjataan.
Para pejabat Iran telah berulang kali menekankan pihaknya tidak akan ragu untuk meningkatkan kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudal dan drone, yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan, dan karena itu kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah dinegosiasikan. [Tp]