telusur.co.id - Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menuduh Iran mendanai gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) hingga puluhan juta dolar per tahun.

“Sementara dunia menyaksikan ‘eskalasi lain antara Israel dan Gaza,’ saya berhenti untuk menekankan: Ayatollah Iran terlibat di front ini. Jihad Islam di Gaza adalah proksi Iran yang kejam,” klaim Gantz, saat menjamu mitranya dari Siprus di markas besar Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Tel Aviv, Kamis (11/8/22), seperti dilansir Rai Al-Youm.

Klaim itu dia nyatakan seminggu setelah Israel bertempur selama tiga hari (5-7 Agustus) dengan PIJ.

“Pemimpin mereka mengunjungi Iran dan sering bertemu dengan para pemimpin Iran. Jihad Islam memiliki tab terbuka di Iran,” katanya.

Selama pertempuran tiga hari tersebut, Sekjen PIJ, Ziyad al-Nakhaleh, berada di Iran untuk bertemu dengan para pendukung utama PIJ.

“Iran menyediakan Jihad Islam di Gaza dengan puluhan juta dolar per tahun,” klaim Gantz Kamis.

“Iran, melalui IRGC, mentransfer pengetahuan dan upaya untuk menyelundupkan bahan ke Gaza, yang kemudian digunakan untuk membuat senjata yang ditujukan untuk warga sipil," tambahnya.

Gantz juga menyebutkan bahwa PIJ telah meluncurkan 1.175 roket dan mortir ke Israel dalam pertempuran tiga hari tersebut. IDF mengklaim bahwa sekitar 200 roket di antaranya jatuh di wilayah Jalur Gaza sendiri, dan bahwa dalam beberapa kasus, peluncuran roket yang gagal telah menewaskan warga sipil Palestina sendiri.

Di pihak lain, Sekjen PIJ Ziyad al-Nakhalah memastikan semua bagian Palestina pendudukan 1948 (Israel) berada dalam jangkauan roket Jihad Islam, dan bahwa pertempuran ini telah mematahkan perhitungan Israel. Sehingga, setelah pertempuran berlangsung tiga hari, rezim Zionis ini terpaksa meminta gencatan senjata dan tunduk pada persyaratan kubu perlawanan. [Tp]