Tingkat kepercayaan masyarakat kepada media arus utama mengalami peningkatan pada kurun 2017-2018.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, R Niken Widiastuti, dalam pelatihan bertajuk “Trusted Media Summit 2018” di Jakarta, Sabtu, (5/5/18).
Niken mengatakan, di era digital saat ini ada pola komunikasi khusus dengan model 10:90. “Artinya 10 persen orang memproduksi hoaks kemudian 90 persen sisanya tanpa disuruh ikut menyebarkan hoaks,” kata Niken.
Dipaparkan, data pengguna internet di Indonesia saat ini sekira 106 juta jiwa dari 262 juta jiwa penduduk aktif menggunakan internet.
“Bahkan pengguna gawai di Indonesia sekira 371 juta, artinya satu orang lebih bisa lebih dari satu gawai. Sekitar 142 persen lebih jumlah gawai dari total penduduk, artinya informasi beredar sangat cepat tanpa diundang menyerang semuanya pemilik gawai,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, banyak informasi yang diterima masyarakat termasuk berita-berita bohong atau hoaks. “Namun, dengan maraknya berita-berita bohong, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap media arus utama terus meningkat. Begitu pun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” tutur Niken.
Kepercayaan masyarakat terhadap platform, kata dia, menurun dari minus 2 menjadi minus 5. “Jadi, marilah kita menyehatkan dunia maya seperti kita menyehatkan dunia nyata,” kata Niken.
“Penanganan hoaks merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu, Kominfo siap untuk berkolaborasi menangkal hoaks, demi menyehatkan dunia maya.”
Ia menuturkan pihaknya juga telah bekerja sama dengan beberapa lembaga seperti MUI, PGI, serta Walubi untuk menangkal berita-berita bohong.
“Kita sudah saatnya berkolaborasi, sebagai bentuk tanggung jawab bersama untuk menyehatkan dunia maya dengan tidak mudah menyebarkan berita-berita yang belum terverifikasi dengan tepat,” kata Niken.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Internews, dan Google News Initiative. [ipk]