telusur.co.id -Dapat Pesan Ajak Masyarakat Perbanyak Salawat Nariyah Agar Husnul Khowatim (happy ending)
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa sowan dan bersilaturahmi dengan Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Jazuli. Senin, (18/3/2024) malam.
Tak sendiri, sowan Khofifah kali ini juga ditemani oleh pendakwah kondang, KH. Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab dikenal Gus Miftah, dan juga pelantun lagu kenamaan Denny Caknan.
Dalam kesempatan ini, diskusi gayeng membicarakan kondisi kekinian bangsa tampak terbangun antara Khofifah dan rombongan bersama Kiai Huda. Bahkan tak sekali dua kali diskusi cukup serius disampaikan saat membicarakan kondisi umat dan juga masa depan Indonesia.
"Alhamdulillah kami semalam bersama Gus Miftah dan Deny Caknan berkesempatan untuk sowan dan bersilaturrahim langsung dengan ke KH. Nurul Huda Jazuli Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri," urai eks Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
"Beliau banyak mendo'akan agar negara Indonesia tenang tentram agar semua sektor kehidupan dapat bekerja maksimal. Beliau mendoakan semua bisa mergawe," tandas mantan Mensos RI ini.
Tidak hanya itu, ulama tersohor yang juga ayahanda dari Gus Kautsar itu dikatakan Khofifah banyak memberikan pesan khususnya pada masyarakat untuk bersama-sama menjaga Indonesia tetap guyup rukun dan sejahtera.
"Beliau juga menyampaikan pesan agar kita semua memperbanyak membaca sholawat nariyah agar khusnul khowatim atau happy ending. Ini sebuah pesan penting yang menurut saya bisa mudah untuk kita amalkan bersama-sama terlebih saat ini di bulan Ramadhan," jelas Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini.
Dijelaskan Khofifah bahwa, shawalat nariyah memiliki banyak Fadhilah karena mengandung doa yang begitu dalam pada Allah SWT. Mulai dari doa agar semua urusan dilancarkan, dijauhkan dari kesusahan hingga doa agar apa yang diharapkan bisa tercapai.
Sebagaimana diketahui terjemahan dari salawat nariyah adalah sebagai berikut. 'Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.'
"Shalawat nariyah ini yang menciptakan adalah keturunan Rasulullah yaitu Syekh Ibrahim bin Muhammad bin Ali At-Tazi. Beliau merupakan wali agung dari kota Taza, Maroko. Beliau adalah seorang sufi, waliyullah, dan juga seorang yang ahli ilmu hadis, mantiq, usuluddin, tajwid, hingga liguistik arab. Suaranya sangat merdu," tutur Khofifah.
Salawat nariyah sejauh ini telah banyak diamalkan oleh umat muslim di Indonesia. Bahkan tak jarang di usia anak-anak sudah menghafal shalawat nariyah yang memang nada bacaannya dikatakan Khofifah mudah untuk diingat.
"Semoga apa yang dipesankan oleh Kiai Huda bisa kita amalkan bersama-sama. Semoga semua menjadi manfaat barakah. Do'a kami semua semoga Kyai Huda sehat panjang umur menjaga santri dan bangsa Indonesia," harap Khofifah. (ari)