telusur.co.id -Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster bidik kemenangan saat timnya bertandang ke markas Persija Jakarta pada lanjutan Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, (12/04) pukul 19.00 WIB.
Munster mengatakan bahwa hasrat dirinya yang masih mengejar juara Liga 1 musim ini. Saat ini Bajul Ijo mengoleksi 48 poin, masih tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen Persib yang baru saja ditahan imbang Borneo FC.
“Mentalitas kami adalah untuk memenangi pertandingan. Tersisa tujuh laga lagi, sehingga kita mengincar tiga poin. Saya ingin menjuarai liga,” kata Munster pada jumpa pers pra pertandingan di Jakarta, Jumat, dikutip Antara.
Pelatih asal Irlandia Utara ini meminta timnya untuk fokus laga demi laga sisa untuk bisa meraih hasil makimal.
"Sekarang, kita menatap laga demi laga, yang terpenting adalah akhirnya. Jadi, laga demi laga. Kita tahu Persija, kita fokus kepada para pemain yang kita miliki sekarang. Normalnya, dalam 7-10 laga terakhir adalah waktu di mana banyak pemain terkena sanksi. Jadi, Anda butuh beradaptasi akan hal itu dan menyeleksi pemain, seperti saya yang menyeleksi tim kemenangan saya, serta siap saat pertandingan,” ucap pelatih yang pernah melatih Bhayangkara FC ini.
“Karena banyak laga yang kami jalani, kami tidak menang di babak pertama, justru di akhir babak kedua juga. Jadi, laga demi laga, fokus utama kami adalah Persija. Kami tidak memikirkan satu, dua, atau tiga laga ke depan, hanya saat ini, dan itulah mentalitas kami,” lanjut Munster.
Dia juga berharap kedua suporter kembali dapat bersandingan di tribun untuk mendukung tim kebanggannya seperti apa yang tersaji pada pertemuan pertama di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, November lalu.
"Kami berharap atmosfernya bagus karena sebelumnya ketika kami bermain di GBT (Gelora Bung Tomo) suporter dari Persebaya dan Jakmania, itu sangat bagus. Tidak ada pertarungan, semuanya damai, saling menghormati. Semuanya di dalam dan setelah laga berjalan bagus," ungkap Munster dikutip dari Wartakotalive.
"Jadi, saya berharap besok malam sama karena saya lihat kedua belah suporter saling menghormati. Itulah yang harusnya terjadi di sepakbola, dan itu adalah contoh bagus dari sepakbola Indonesia ketika Jakmania datang ke kandang Persebaya, GBT. Mereka menghormati dan tidak ada situasi yang buruk," tambah pelatih yang saat ini dirumorkan akan kembali menukangi Bhayangkara FC dilansir Wartakotalive.