telusur.co.id - Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan dampak luar biasa dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap ekonomi desa. Dalam waktu kurang dari satu tahun pelaksanaan, perputaran uang di desa-desa meningkat tajam—bahkan hingga enam kali lipat dari kondisi sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (23/4).
“Dengan program Makan Bergizi, uang yang beredar di tiap desa itu ditambah menjadi Rp6 miliar per tahun. Minimal Rp5 miliar, ada yang sampai Rp8 miliar. Yang tadinya hanya Rp1 miliar,” ujar Prabowo dalam siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden.
Pertumbuhan perputaran uang di desa bukan tanpa sebab. Presiden menjelaskan, Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana MBG aktif menyerap produk-produk lokal—seperti sayur-mayur, telur, ikan, dan daging—untuk dijadikan menu harian MBG.
Setiap desa memiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berfungsi sebagai dapur lokal. SPPG inilah yang menggerakkan roda ekonomi dengan membeli langsung komoditas dari petani dan peternak setempat, menciptakan permintaan harian yang stabil dan signifikan.
“Ini ekonomi desa yang hidup. Karena tiap hari Badan Gizi Nasional beli telur, beli ayam, ikan, tomat, wortel, sayur. Ekonomi kecamatan juga ikut bergerak,” jelas Presiden.
Bukan hanya berdampak secara domestik, program MBG juga mulai menarik perhatian dunia. Presiden Prabowo menyebut dirinya sering menerima surat dan tanggapan positif dari para pemimpin dunia atas inovasi Indonesia dalam menjalankan program makan gratis berskala nasional.
“Coba tunjukkan, di mana negara lain ada program makan gratis yang juga mencakup ibu hamil? Di sini, ibu hamil tiap hari diantar makanan ke rumahnya. Mungkin satu-satunya di dunia,” tegasnya.
Pelaksanaan MBG, yang mulai berjalan sejak Januari 2025, menargetkan 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun ini, termasuk anak-anak sekolah dan ibu hamil.
Dengan pendekatan yang menyentuh dua sisi gizi dan ekonomi program MBG telah menjadi model kebijakan sosial yang berdampak ganda: meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus menggairahkan perekonomian desa.
Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), yang diluncurkan bersamaan di Banyuasin, akan memperkuat ekosistem lokal penyedia bahan pangan untuk mendukung kelangsungan program MBG.
“Kita ingin kedaulatan pangan, kita mulai dari desa. Dari menanam, panen, hingga memberi makan anak-anak dan ibu hamil,” kata Presiden menutup sambutannya.[iis]