telusur.co.id - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai Ganjar Pranowo terkesan lebih kuat dari PDIP. Ganjar hanya diberi peringatan lisan, sementara inisiator Dewan Kolonel mendapat peringatan keras dan terakhir.
"Megawati Soekarnoputri yang biasanya begitu kuat dan tegas namun terhadap Ganjar terkesan lemah. Megawati seolah tidak cukup kuat berhadapan dengan Ganjar," ujar Jamiluddin, Kamis.
Bidang Kehormatan DPP PDIP juga hanya memberi peringatan lisan. Sanksi yang diberikan kepada Ganjar itu terkesan sangat ringan.
Karena itu, muncul spekulasi kuatnya Ganjar karena ada orang kuat di belakangnya. Orang di belakang Ganjar diperkirakan lebih kuat dari Joko Widodo.
Sebab, Joko Widodo saja oleh Megawati disebut petugas partai. Karena itu, Megawati masih memposisikan dirinya lebih tinggi daripada Jokowi.
"Tentu sangat menarik bila ada pihak-pihak yang dapat mengungkap orang kuat dibalik Ganjar. Ada kemungkinan mereka itu memilih kapital luar biasa besar sehingga begitu berpengaruh dalam perpolitikan nasional," tandas mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta. [ham]