telusur.co.id - Gubernur Texas, Amerika Serikat, Greg Abbott, mengeluarkan perintah melarang semua penduduk, maupun perusahaan swasta memvaksin para karyawannya dengan tidak sukarela. Ia juga menyerukan kepada  anggota parlemen negara bagian untuk meloloskan larangannya itu menjadi sebuah undang-undang.

Menurut Abbott, vaksinasi Covid-19 memang efektif sebagai pertahanan terbaik melawan Covid-19, tetapi harus sukarela tidak boleh ada pemaksaan. 

Sikap Abbott ini bertentangan dengan Presiden AS, Joe Biden. Biden, bulan lalu, meminta perusahaan swasta memvaksin para karyawannya.

"Tidak ada entitas di Texas yang dapat memaksa penerimaan vaksin Covid-19 oleh individu mana pun, termasuk karyawan atau konsumen, yang menolak vaksinasi tersebut, dengan alasan karena hati nurani pribadi, berdasarkan keyakinan agama, atau karena alasan medis, termasuk pemulihan dari Covid-19," demikian kutipan perintah Gubernur Abbott.

Meski demikian, Abbott yang sudah divaksinasi dan setelahnya dinyatakan positif Covid-19 menyatakan bahwa vaksin  sangat dianjurkan untuk orang-orang yang memenuhi syarat. "Tetapi (vaksinasi) harus selalu sukarela untuk orang Texas," tambahnya.

Sebelumnya, Abbott telah melarang mandat vaksin oleh lembaga pemerintah negara bagian dan lokal. Namun ia masih membiarkan perusahaan swasta membuat aturan sendiri untuk pekerja mereka hingga akhirnya menurunkan perintah eksekutif ini pada hari Senin.

Sementara itu, sekitar 52 persen orang Texas telah menerima vaksinasi Covid-19 secara penuh. Proses vaksinasi Abbott sendiri ditayangkan di televisi dan ia juga menganjurkan orang-orang untuk divaksinasi. Tapi, dalam beberapa bulan terakhir, ketika varian delta menyebabkan peningkatan jumlah kasus positif dan rawat inap, Abbott telah memusatkan modal politiknya untuk memerangi mandat vaksin dan masker dari distrik sekolah dan pemerintah setempat.[Tp]

Laporan: Diaz Salwa