telusur.co.id - Pembalap Honda Takaaki Nakagami mengungkapkan bahwa timnya yaitu Honda memiliki strategi pada musim lalu. Namun caraitu takmembuahkan hasil yang positif.
Dilansir Speedweek, Nakagami mengungkapkan bahwa 2022 berakhir di tengah kebingungan total.
“Keempat pembalap memiliki sasis yang berbeda dan mengikuti strategi pengembangan yang berbeda.
“Setiap kepala kru menerapkan ide yang berbeda. Kami tidak dapat menyalin apa pun, kami tidak dapat bertukar data, kami bahkan tidak dapat membagikan ide kami karena keempatnya memiliki ide mereka sendiri.”
Pol Espargaro merupakan rekan setim Repsol Honda Marquez musim lalu, sedangkan Alex Marquez dan Nakagami merupakan pebalap LCR Honda.
Nakagami menegaskan bahwa masalah pabrikan dimulai setahun yang lalu.
“Kami mulai menderita di beberapa akhir pekan, meski tidak di setiap balapan,” katanya. "Sebagai pengendara, saya percaya bahwa situasinya tidak hanya muncul pada tahun 2023, tetapi merupakan sesuatu yang berlarut-larut sejak tahun 2022.
“Motor 2021 cukup bagus. Itu sangat kompetitif di beberapa balapan. Motor 2022 kemudian merupakan perubahan konsep yang lengkap.
Nakagami menjelaskan perbedaannya: “Perasaan saya masuk ke MotoGP pada 2018 dan setiap tahun mereka mengganti motor dan membawa motor baru.
“Konsep umumnya selalu sama, hanya karakter mesin yang berubah: mesin memiliki torsi lebih besar, penyaluran tenaga berbeda... Sasis dan nuansa roda depan dan belakang, di sisi lain, tetap sama. sama.
“Motor 2022 sangat berbeda di semua level. Sasis, geometri, rasa bagian depan...
“Motornya telah kehilangan DNA Honda, jadi saya harus mengubah gaya membalap saya, yang telah saya pelajari empat tahun sebelumnya.
“Saya ingat sangat terkejut. Saya pertama kali mengujinya di Jerez pada tes musim dingin setelah GP terakhir musim 2021.
“Setelah lap pertama saya berpikir: 'Oh, itu motor yang sama sekali berbeda.'
“Masalah terbesarnya adalah kami tidak memiliki semua pengalaman yang telah kami kumpulkan selama bertahun-tahun.”.[]
sumber:crash