telusur.co.id - Anggota Komisi X DPR RI, Nilam Sari Lawira, yang juga merupakan politisi Partai NasDem asal Sulawesi Tengah (Sulteng), berharap pemerintah segera menggalakkan berbagai program yang dipaparkan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Harapan ini disampaikan Nilam dalam rapat kerja bersama Kepala Perpustakaan Nasional di ruang Komisi X, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (6/11/2024).

Menurut Nilam, saat ini tingkat minat baca masyarakat Indonesia terbilang rendah. Hal ini tercermin dari jumlah perpustakaan yang mencapai 184.353 unit, yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk. Selain itu, tingkat kunjungan ke perpustakaan juga masih sangat rendah, yang menjadi indikasi bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih jauh dari ideal.

"Tentu ini belum sesuatu yang ideal," kata Nilam, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Sulteng.

Ia menambahkan bahwa membaca adalah sumber pengetahuan yang sangat penting. "Dengan banyak membaca, pengetahuan kita akan bertambah. Buku adalah jendela dunia," ujarnya.

Nilam mengapresiasi upaya Perpusnas yang bekerja sama dengan Kementerian Desa untuk menyediakan 1.000 buku dan merambah dunia digital.

Menurutnya, inisiatif ini sangat positif, namun ia juga mengingatkan agar Perpusnas melakukan survei di daerah-daerah, khususnya di wilayah tengah dan timur Indonesia, untuk memastikan program-program membaca dapat berjalan sesuai harapan.

"Selama ini, banyak perpustakaan sekolah yang kondisinya sangat terbatas, baik dari segi jumlah buku maupun fasilitasnya. Bahkan, banyak sekolah di daerah Indonesia timur, termasuk Sulawesi Tengah, yang tidak memiliki perpustakaan sama sekali. Padahal, untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satu cara yang paling efektif adalah dengan memperbanyak akses ke buku dan bahan bacaan," ujar Nilam.

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi wilayah-wilayah yang masih mengalami blank spot dalam hal akses internet dan digitalisasi perpustakaan. "Bagi daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh sinyal internet, mengandalkan digitalisasi perpustakaan sangat sulit untuk dilaksanakan," tuturnya.

Nilam berharap agar Perpusnas lebih memperhatikan kebutuhan daerah-daerah, khususnya di wilayah Indonesia timur, sehingga program-program perpustakaan dapat lebih merata dan efektif dalam meningkatkan minat baca masyarakat.[iis]