telusur.co.id - Anggota Dewan Tinggi Politik Yaman Mohammed al-Bukhaiti menyatakan bahwa perang Yaman telah memasuki tahap akhir, dan kelanjutan perang ini tidak menguntungkan kepentingan Arab Saudi dan UEA.
Dalam sebuah pidato pada Selasa (28/12/21) malam, Al Bukhaiti mengatakan, ketika para agresor mencoba menggunakan semua kekuatan militer mereka untuk melawan Yaman, pasukan perlawanan Yaman membalasnya dengan keras.
"Yaman telah menjadi negara yang memproduksi rudal angkatan laut dan perahu militer, dan hari ini memiliki rudal anti-kapal Apache dan helikopter," ujar Al Bukhaiti, seperti dikutip Parstoday.
"Yaman memiliki teknologi dan staf akademik yang dibutuhkan untuk membangun semua peralatan militer," tegasnya.
Keberhasilan pasukan perlawanan Yaman di lapangan dalam beberapa pekan terakhir, terutama di Marib, menyebabkan pasukan koalisi agresi Saudi memperlambat kemajuan pasukan Yaman dengan mengintensifkan serangan udara mereka di berbagai daerah.
Pecahnya perang yang dilsulut Arab Saudi dan sekutunya di Yaman sejauh ini telah menewaskan dan melukai ratusan ribu warga Yaman dan membuat empat juta orang mengungsi.
Agresi militer Saudi juga telah menghancurkan lebih dari 85 persen infrastruktur Yaman, dan membuat negara itu kekurangan makanan dan obat-obatan. [Tp]