Prabowo Ungkap Syarat Masuk Unhan Prodi STEM  - Telusur

Prabowo Ungkap Syarat Masuk Unhan Prodi STEM 

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto saat menjadi pembicara di MNC Forum LXX (70th) di Inew Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/23) malam. (Ist).

telusur.co.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, jika kita ingin membangun sebuah negara harus menghadirkan sumber daya manusia (SDM) unggul. 

Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri MNC Forum LXX (70th) di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/23). 

Ia pun menceritakan proses yang ditempuhnya untuk mengadakan program studi (prodi) baru di Universitas Pertahanan (Unhan) RI. 

Saat menyadari jenjang S-1 belum ada di Unhan RI, dirinya terpikir untuk membuka prodi yang berkaitan dengan Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM).

"Saya lihat ada Universitas Pertahanan kemudian saya lihat belum ada S-1. Kemudian saya terngiang-ngiang ini, 'STEM STEM STEM' jadi saya minta izin presiden," kata Prabowo dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (31/5/23).

"Presiden izinkan saya bikin fakultas baru. Pertama Kedokteran, Farmasi, Teknik, Matematik Fisika Biologi Kimia jadi STEM," lanjutnya.

Setelah mendapat restu presiden, syarat masuk fakultas baru itu kemudian dibuat Prabowo mengikuti standar masuk Harvard University.  Para calon mahasiswa, lanjutnya, harus memiliki IQ 120 dengan rekam jejak nilai fisika dan matematika 9 selama duduk di bangku SMA. 

"Saya pasang standar masuk IQ harus 120. Saya nyontek dari mana? Saya nyontek dari Harvard. Standar Harvard jadi Universitas Pertahanan Indonesia standar masuknya Harvard University," ujarnya.

Lebih lanjut Prabowo mengatakan, syarat ketat itu mutlak harus dipenuhi jika ingin melahirkan SDM unggul. Sebab menurutnya, Indonesia bisa menjadi negara maju jika anak bangsanya kompeten di bidang STEM.

"Saya diskusi sama presiden. Presiden bilang, 'Silahkan SDM', dan saya bikin daftar tidak boleh dipungut biaya, tidak ada surat-surat rekomendasi," jelas Prabowo. 

Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu memandang saat ini ketertarikan anak muda Indonesia di bidang STEM masih rendah dengan lulusan hanya berkisar 206.000 orang. 

Angka ini jauh berada di bawah Tiongkok yang melahirkan nyaris lima juta sarjana bidang STEM setiap tahunnya. 

"Kita harus belajar kebangkitan Tiongkok itu, sebenarnya ditandai oleh apa yang disebut revolusi STEM," ungkap Prabowo. [Tp]


Tinggalkan Komentar