telusur.co.id -Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah resmi memutus kontrak Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih tim nasional Indonesia pada Senin (06/01/25) lalu.

Pelatih Shin menyisakan kontrak hingga 2027 mendatang.

Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga mengatakan PSSI telah membayar pesangon terkait pemecatan pelatih asal Korea Selatan tersebut sebesar puluhan miliar.

"Dari sisi finansial, puluhan miliar Rupiah yang harus kami bayar (untuk kompensasi)...(kewajiban) itu pun harus diambil," kata Arya kepada awak media di Jakarta, Selasa (07/01/25) dikutip dari Antara.

Arya juga menegaskan langkah PSSI memecat Shin tae-yong tidak ada kaitannya denan mafia bola seperti isu-isu yang beredar di banyak media.

Menurutnya, buat apa PSSI melakukan pemecatan pelatih Shin yang dan membayar pesangon sebesar puluhan miliar tersebut jika ini tersangkut dengan mafia bola.

Arya menegaskan pemecatan ini diambi demi target tim Merah Putih serta mencari pelatih yang memahami karakter para pemain timnas yang saat ini mayoritas dihuni oleh pemain diaspora dari Eropa.

PSSI juga menyebut timnas butuh sosok pelatih dengan kepemimpinan baik di dalam ruang ganti dan paham atas karakter skuad garuda terutama pemain diaspora yang tumbuh dan besar di Eropa.

"Konsekuensi kami mengambil pemain-pemain diaspora yang makin lama level makin tinggi...Jadi butuh yang namanya pemimpin pelatih. Nah didampingi oleh asisten pelatih yang kuat secara teknis. Ini pun sudah dicari oleh Pak Erick (Thohir, Ketua Umum PSSI)," kata Arya.

Calon pengganti Shin Tae-yong sudah mengerucut ke mantan bintang timnas Belanda, Patrick Kluivert. Disebutkan juga oleh media di Belanda, Kluivert akan dibantu oleh Alex Pastoor dan Danny Landzaat sebagai asistennya. 

Teka-teki gerbong pelatih baru akan diketahui pada akhir pekan ini sesuai dengan konfirmasi dari PSSI.