telusur.co.id - Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin mendorong perubahan paradigma pendidikan di Indonesia, dari urban bias ke rural bias.
Ia menjelaskan, urban bias dalam pendidikan itu sangat terlihat, di mana banyak sarjana yang berangkat dari desa tetapi tidak bisa kembali desa.
Menurut Prof. Laode, hal tersebut bisa terjadi karena kurikulum di perguruan tinggi didesain hanya untuk memenuhi pembangunan di kota.
"Saya orang kampung tapi tidak bisa pulang ke kampung karena ekosistem, kurikulum pendidikan itu, ada di kota, tidak cocok dengan kampung saya," tegas Prof. Laode saat menjadi narasumber dalam Economist Gathering "The Urgency of Investing in Children During Prabowo Presidency" yang diselenggarakan oleh Indef. Senin, (29/7/2024).
Ia menegaskan, dampak dari pendidikan yang terpusat di kota itu menyebabkan ketimpangan antara perkotaan dan pedesaan.
Oleh karena itu, kata Prof. Laode, ke depan pemerintah perlu merubah pola pendidikan dengan lebih memperhatikan desa atau rural bias education.
"Jadi pemerintah ke depan harus merubah pendidikan di masa depan itu, dari urban bias ke rural bias education," jelas Prof. Laode.
Lebih lanjut, Prof. Laode menjelaskan pendidikan hanyalah salah satu jalan, tujuannya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar pemerintah ke depan tidak terpaku pada satu sistem pendidikan.
"Karena mencerdaskan, orang bisa di mana saja. Tanpa gedung pun orang bisa cerdas," sambungnya.
Ia pun menjelaskan, saat ini setidaknya ada tiga jenis pendidikan, yaitu pendidikan analog atau tatap muka secara langsung, pendidikan jarak jauh, dan pendidikan digital. (ari)