telusur.co.id -Pelatih timnas Indonesia menyampaikan kritikannya atas beberapa keputusan-keputusan wasit pada laga melawan Bahrain.
Laga putaran ketiga Kualfikasi Piala Dunia 2026 itu dipimpin oleh Ahmed Abu Bakar Al Kaf dari Oman.
Menurut Shin pertandingan sebenarnya kedua tim menampilkan permainan yang baik namun beberapa keputusan wasit terlihat sedikit merugikan timnya.
Beberapa momen yang seharusnya pelanggaran untuk timnas Indonesia luput oleh perhatian wasit.
“Kedua tim melakukan yang terbaik sampai wasit meniupkan peluit panjang. Akan tetapi, saya harus memastikan kembali terkait dengan keputusan-keputusan wasit di pertandingan tadi," ujar Shin Tae-yong pada sesi konferensi pers usai laga.
Dia juga menilai hal ini harus menjadi perhatian lebih dari konfederasi sepakbola Asia (AFC) untuk meningkatkan kualitas sepak bola di kawasan Asia.
"Bila AFC ingin semakin maju, maka keputusan dan kepemimpinan wasit juga perlu diperbaiki,” lanjut pria 53 tahun ini.
Meski mendapatkan pengalaman buruk dari wasit, Shin tetap mengapresiasi performa dari timnya yang dinilai bermain cukup baik hingga akhir. Terlebih sempat unggul atas tuan rumah.
Shin juga memaklumi kekesalan para pemain dan ofisial atas keputusan tidak wajar dari wasit Al Kaf.
“Soal tambahan waktu, yang seharusnya enam menit namun menjadi lebih dari sembilan menit".
"Lalu, keputusan-keputusan wasit yang menurut saya bias. Saya rasa semua orang bisa memahami kenapa para pemain kami kesal dengan keputusan-keputusan tersebut,” ujar pelatih asal Korea Selatan ini.
Shin menambahkan kalau semua yang menonton laga tersebut pasti merasa wajar atas kemarahan timnya.
"Keputusan wasit berat sebelah, Saat pemain kita menghalau pemain Bahrain, wasit memberikan tendangan bebas kepada tuan rumah," ungkap Shin Tae-yong.
Tim Garuda harus segera melupakan dan kembali fokus pada pertandingan selanjutnya menghadapi China pada 15 Oktober 2024 mendatang.
Perbaikan mental harus segera dilakukan oleh tim pelatih agar mendapatkan hasil lebih baik pada laga yang akan digelar di Stadion Qingdao.