telusur.co.id - Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI Sylviana Murni melepas peserta 'Jalan Sehat Nusantata' yang diadakan oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi sekaligus momentum untuk memperkuat kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.
"Kegiatan ini merupakan ajang silaturahim IKAL Lemhannas yang bertujuan untuk memperkuat kesatuan dan persatuan kebangsaan. Kita semua merupakan alumni Lemhanas maka kita perlu salurkan pemikiran, ide dan gagasan kebangsaan," ucap Sylviana Murnia di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (12/3).
Menurutnya, sebentar lagi Bangsa Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi pada 2024 nanti. Untuk itu sebagai alumni Lemhannas berkewajiban untuk menjaga pemilihan umum (pemilu) ini agar tetap aman dan kondusif. "Kita sebagai jebolan Lemhannas berkewajiban untuk menjaga demokrasi bangsa, sehingga tidak ada lagi perpecahan atau terkotak-kotak," tukas Sylviana Murni.
Ketua IKAL Lemhannas DKI Jakarta ini juga menambahkan bahwa pihaknya terus berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Pemprov DKI Jakarta. Ia berharap dengan adanya kolaborasi ini, Pemprov DKI Jakarta bisa mendapatkan pemikiran kebangsaan yang positif. "Kita juga telah berkolaborasi dengan Pemprov DKI. Sehingga para alumni Lemhanas bisa terus memberikan pemikian yang positif kepada Pemprov DKI Jakarta," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum IKAL Lemhannas Agum Gumelar mengutarakan bahwa Jalan Sehat Nusantara ini telah berlangsung dengan lancar. Tentunya kelancar hari ini tak terlepas dari bantuan dari Gubernur DKI Jakarta beserta seluruh jajarannya. "Acara ini bisa sukses karena Gubernur Jakarta," jelasnya.
Agum Gumelar menambahkan IKAL adalah jebolan dari Lemhannas yang merupakan lembaga yang prestige dengan pemikir handal. Ia juga menaruh harapan bahwa pemikiran handal ini bisa menjadi sumbangsih kepada bangsa dan negara jelang pemilu 2024 nanti. "Untuk para IKAL harus terus memberikan pemikiran yang handal kepada bangsa," imbuhnya.
Lebih lanjut, Agum Gumelar menceritakan bahwa Bangsa Indonesia pernah mengalami masa yang mencengkam saat pesta demokrasi 2019 lalu. Masyarakat Indonesia seakan terkotak-kotak pada masa itu, sehingga terciptalah kegaduhan dimana-mana.
"Suasana ini terjadi pada 2019 lalu, maka saya berharap anggota IKAL bisa lebih peka agar sistuasi seperti itu tidak terulang kembali. Tugas IKAL yaitu merajut kesatuan diseluruh daerah dan menjadikan garda terdepan untuk persatuan. Kita juga berharap rakyat Indonesia pada pemilu 2024 nanti, tidak separah pada tahun 2019. Semoga saja IKAL bisa mencegah pemikiran yang bisa membelah persatuan bangsa," ujar Agum Gumelar.[tp]