telusur.co.id - Jelang Hari Raya Idul Adha tiba, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, atau HNW merespons aspirasi yang disampaikan oleh Pimpinan Himpunan Pengusaha Kambing dan Domba se Indonesia, HNW mengingatkan agar pemerintah Indonesia memastikan peredaranan hewan kurban berjalan dengan baik. Ini penting supaya kebutuhan masyarakat terhadap binatang kurban, baik kambing, domba, kerbau dan sapi bisa tercukupi, secara jumlah maupun persyaratannya.
Sementara kepada peternak dan pedagang binatang untuk kurban , HNW juga meminta untuk bekerja secara amanah dan profesional. Khususnya dalam menyediakan hewan kurban, baik kambing, domba, kerbau maupun sapi, sesuai ketentuan syariat. Yaitu antara lain memenuhi syarat usia dan juga kesehatannya. Agar kepercayaan masyarakat tidak terciderai dengan sikap-sikap yang tidak dibenarkan oleh hukum maupun oleh ketentuan syariat Islam terkait hewan kurban.
“Binatang yang digunakan untuk berkurban, itu mempunyai persyaratan tertentu, tidak boleh sembarangan. Dan tidak boleh dibuat-buat, agar seolah-olah memenuhi ketentuan syariat. Karena itu harus dipenuhi secara jujur dan amanah,” kata Hidayat Nur Wahid menambahkan.
Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid Usai menerima kunjungan Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI). Pertemuan antara Hidayat Nur WAhid dengan delegasi HPDKI berlangsung di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Komplek MPR DPR, Kamis (6/6/2024). Delegasi HPDKI dipimpin ketuanya Baba Andi.
Pada kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid mengingatkan bahwa pertemuan ini membuktikan pentingnya silaturrahim, sekaligus makna positif dilaksanakannya demokrasi. Sehingga kesempatan menyampaikan aspirasi dari Rakyat kepada Wakilnya tetap terjaga dan mudah dilaksanakan. Dan masalah yang dihadapipun bisa disampaian, untuk mendapatkan solusi.
“Saya mengapresiasi kesadaran warga melaksanakan hak mereka sesuai konstitusi ; membentuk organisasi, berserimat dan berkumpul, berhimpun untuk kemaslahatan semua. Mudah-mudahan persoalan yang dihadapi mendapatkan jalan keluarnya, tak terkecuali masalah yang terkait dengan Komisi 8 DPR RI,” ungkap politisi PKS itu.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Wakil Ketua MPR, delegasi HPDKI menyampaikan bahwa organisasi para peternak domba, itu sudah ada sejak Berdiri 1986. Saat ini HPDKI sendiri sudah memiliki perwakilan di 18 provinsi. Kepada HNW HPDKI menyampaikan aspirasi terkait keberadaan para peternak domba. Khususnya masalah penggusuran yang dialami anggotanya, terutama di kota besar.
“Di Jakarta saja, tiap bulan domba yang dibutuhkan masyarakat tak kurang dari 5000 ekor. Tetapi lahan peternak terus berkurang. Karena itu perlu dipertimbangkan agar pemerintah menyediakan lahan bagi para petermak, untuk meneruskan usahanya. Di atas lahan tersebut, peternak akan membuat kandang bersama dan mengisinya, dengan binatang domba,” kata Baba Andi.
Pada kesempatan itu Baba Andi menyayangkan hilangnya Lembaga Pemberdaya Peternak Mustahik (LPPM) dari daftar program Baznas. Padahal, program yang selalu dilaksanakan saat Idul Kurban, itu cukup membantu warga dan menguntungkan bagi peternak.
Ketua HPDKI juga berharap, pemerintah memberi pelatihan seputar masalah ternak. Mulai dari mencegah bau tak sedap, pemotongan hewan kurban hingga bantuan bibit unggul kepada peternak untuk memperbaiki keturunan ternaknya. HNW mengapresiasi masukan2 dari para Peternak dan berharap agar usulan2 positif itu juga nantinya disampaikan ke DPR di komisi yang terkait. Dan HNW siap membantu mereka bertemu dengan Komisi IV, komisi yg terkait dg peternakan itu.[]