Ulil: Intelektual di Kekuasaan Jatuh-Bangun Mendeligitimasi Demo Buruh dan Mahasiswa - Telusur

Ulil: Intelektual di Kekuasaan Jatuh-Bangun Mendeligitimasi Demo Buruh dan Mahasiswa

Ulil Abshar Abdalla. (Ist).

telusur.co.id - Cendekiawan muslim Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla mengatakan, saat ini para intelektual yang tergabung di dalam kekuasaan sedang jatuh bangun mendelegitimasi aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja.

Yang lebih menyedihkan, kata Ulil, para mantan demonstran yang dulu ikut menumbangkan rezim Orde Baru, juga ikut mendelegitimasi gerakan buruh dan mahasiswa itu.

"Para intelektual yg bergabung di dalam kekuasaan sedang jatuh-bangun mendelegitimasi demo para buruh dan mahasiswa. Para mantan demonstran yg ikut menumbangkan rezim Orba dulu jg ikut dlm "chorus" yg menyebalkan ini. Sedih sekali," tulis Ulil dalam akun twitternya @ulil, Selasa (13/10/20).

Cuitan tersebut ditulis Ulil menanggapi tulisan Staf Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Henry Subiakto yang menyebut kaum intelektual seperti mahasiswa tak layak ikut demonstrasi. Menurut Henry yang merupakan pengajar di Universitas Airlangga itu, Kekuatan mahasiswa adalah argumen, bukan "gradak-gruduk" ikut demo seperti buruh.

"Seorang profesor bernama Henry Subiakto membangun narasi keliru. Dia mengatakan: kaum intelektual spt mahasiswa tak layak ikut demo. Kekuatan mahasiswa adalah argumen, bukan "gradak-gruduk" ikut demo spt buruh. Profesor ini tak ngerti sejarah kaum intelektual," tulis Ulil.

Ulil menyebut, intelektual kelas top dunia banyak yang terlibat dalam demonstrasi di banyak negara.

"Intelektual2 kelas top dunia terlibat dlm demonstrasi di pelbagai negara. Salah satu yg paling fenomenal adalah antropolog Amerika yg mengajar di LSE, London, David Graeber," kata Ulil.

"Dia salah satu pencetus demo besar di Amerika yg dikenal sbg Occupy Wall Street Movement pada 2011," tambah Ulil.

Sebelumnya, Staf Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Henry Subiakto mengatakan bahwa tak seharusnya seorang intelektual ikut demo seperti buruh.

"Buruh demo itu logis, krn kekuatan utama mrk mmg disitu bkn di argumentasi. Tp kalo ngaku intelektual ikut demo seperti buruh, berarti mrk lemah dlm argumentasi, dan enggan adu dalil dan konsep di MK. Lbh senang atau menikmati budaya grudak gruduk," cuit @henrysubiakto, Senin (12/10/20).


Tinggalkan Komentar