telusur.co.id -  Kapolsek Matraman Kompol Suprasetyo mengingatkan kepada warga untuk tidak membuat konten di bantaran rel kereta api (KA). Hal ini menyusul insiden seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) tewas tertabrak kereta di perlintasan dekat Stasiun Pondok Jati, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

"Kami ingatkan agar masyarakat tidak berada di sekitar bantaran rel kereta api. Apalagi membuat konten karena membahayakan keselamatan," kata Kompol Suprasetyo kepada wartawan, Senin (5/2/24). 

Imbauan lainnya juga dilakukan Kapolsek Matraman, di lokasi yang kerap dijadikan ajang pembuatan konten kereta api oleh komunitas Railfans.

Lokasi yang didatangi polisi berada di area lahan kosong milik PT KAI kawasan Tengseng yang juga banyak bangunan liar, area prostitusi di Jalan Pisangan Baru Tengah, Kelurahan Pisangan Baru, Matraman pada Minggu kemarin, 4 Februari.

Polisi memberikan imbauan untuk mencegah adanya korban tertabrak kereta api karena daerah itu rawan kasus kecelakaan kereta api.

"Anggota kami menjumpai beberapa anak yang sedang membuat konten di pinggiran rel kereta api," ucapnya.

Dia juga mengajak kepada warga untuk saling mengingatkan guna menjaga keselamatan karena sudah ada korban tertabrak kereta pada saat membuat konten.

"Untuk membuat konten hendaknya meminta izin dulu kepada PT. KAI dan warga setempat, tidak asal saja membuat konten," katanya.

Sebagai informasi, seorang pria bernama Abu Rizal ditemukan wafat saat merekam laju perjalanan KA di tengah jalur rel Hilir Jatinegara-Pasar Senen KM 10+8, RT 002/RW003, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Kanit Reskrim Polsek Matraman, AKP Mochamad Zen mengatakan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan rekan korban di lokasi AR diduga tewas ketika merekam video untuk keperluan konten. "Korban di TKP lagi bikin video cinematic (menggunakan efek seperti di bioskop)," kata Zen.

Akibat benturan yang kencang mengakibatkan korban terpental ke tepi rel dan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka berat pada bagian kepala dan kedua tangan. Korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat untuk proses visum.

Kini, jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga. "Jenazah korban setelah divisum sudah diambil keluarga," ujar Zen.[Fhr]