telusur.co.id - Anggota Komisi VII DPR RI VII Ratna Juwita Sari menganggap, pernyataan pedas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ihwal buruknya tata kelola di PT Pertamina (Persero) yang disampaikan di ruang publik, sangat tidak tepat.

"Kalau menurut saya terlepas apapun motifnya, hal tersebut tentu tidak etis," kata Ratna kepada wartawan, Rabu, (16/9/20). 

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengingatkan Ahok bahwa saat ini dirinya sudah menjadi Komisaris Utama. Jika ada persoalan, lanjut Ratna, Ahok harusnya memanggil semua jajaran Pertamina untuk dicari solusinua.

"Mestinya, kalau  ada sesuatu yang kurang pas panggil aja Dirut dan Direksi. Disampaikan baik- baik dan dipikirkan bersama solusinya," kata Ratna. 

Bagi Ratna, pernyataan Ahok yang hanya disampaikan di media cuma membuat gaduh. 

"Terselesaikan belum tentu," tegasnya

Oleh sebab itu, Ratna meminta, Ahok dapat memperbaiki tabiatnya tersebut. Pasalnya, meskipun buruk sikapnya Pertamina tetap butuh sosok seperti Ahok. 

"Kita butuh orang seperti beliau, cuma “habit”nya aja memang yang rada unik," tukasnya.

Sebelumnya, Ahok alias BTP membeberkan sejumlah masalah di tubuh Pertamina secara terbuka. 

Masalah itu mulai dari gaji besar pejabat nonjob Pertamina, utang perusahaan yang membengkak, hingga masalah penunjukan direksi dan komisaris.[Fhr]