telusur.co.id - Staf Menlu Amerika Serikat (AS), Joey Hood dalam wawancara dengan stasiun televisi Saudi, al-Arabiya, mengatakan, Washington tidak terlibat “konfrontasi terbuka” dengan faksi-faksi Poros Perlawanan Irak, meski serangan terhadap basis-basis AS di Irak kian meningkat.
Faksi-faksi Irak yang dalam beberapa pekan lalu menyerang basis-basis AS disebut Hood sebagai “milisi”.
”Saya paham bahwa sebagian dari para milisi ini sepenuhnya tidak sepakat dengan apa yang dilakukan AS saat memerangi ISIS,” katanya seperti dilaporkan Faranews, Minggu (11/7/21).
Diplomat AS itu meminta dan memohon dari faksi-faksi Irak agar jangan mengusik tentara negaranya. AS, kata Hood, juga tidak akan mengganggu mereka, sehingga bisa bersama-asma memerangi musuh, yakni ISIS, yang diklaimnya sebagai musuh bersama AS dan Irak.
Ia mengklaim, serangan-serangan faksi-faksi Irak yang terus dilakukan ke basis dan Tentara AS “tidak membawa keuntungan bagi siapa pun, dan hanya membuat ISIS lebih leluasa untuk bergerak”.
AS mengklaim bahwa misi pasukannya di Irak hanya untuk melatih dan memberi konsultasi kepada pasukan negara tersebut. Namun faksi-faksi Irak membantah klaim tersebut, dengan bukti masuknya konvoi-konvoi logistik AS ke Irak dan partisipasi Tentara AS dalam sejumlah operasi militer Irak. [Tp]
AS Mohon Tak Lagi Jadi Target Serangan Pejuang Irak
Pasukan AS di Irak. (Foto: Anadolu).



