telusur.co.id - Amerika Serikat mengecam uji coba rudal anti-satelit Rusia yang ditembakkan ke salah satu satelitnya sendiri. AS menyebut, tindakan Rusia tersebut sembrono, berbahaya, dan tidak bertanggung jawab.
Akibat uji coba itu, lebih dari 1.500 keping puing satelit menyebar di orbit rendah Bumi. Sisa ledakan tersebut dapat membahayakan kegiatan luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hingga bertahun-tahun berikutnya.
"Rusia menunjukkan sikap abainya yang disengaja terhadap keamanan, keselamatan, stabilitas dan keberlanjutan jangka pangan dari domain ruang angkasa untuk semua negara," kata Komando Luar Angkasa AS, James Dickinson, Selasa (16/11/21).
Menurut Dickinson, perilaku Rusia benar-benar tidak bertanggung jawab. Karena aktivitas luar angkasa itu sangat mendukung kehidupan di Bumi.
Administator Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), Bill Nelson juga geram dengan kasus ini. Ia mengatakan bahwa aksi uji coba Rusia dapat mengancam stasiun luar angkasa.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebutkan dalam sebuah jumpa pers bahwa masih ada ribuan puing yang lebih kecil yang tidak dapat dilacak, kemungkinan sampai ratusan ribu pecahan.
Pasalnya, satelit tersebut menyediakan layanan telepon, broadband, perkiraan cuaca, sistem GPS yang mendukung aspek sistem keuangan, mesin bank, radio satelit dan televisi.
Laporan: Alifia Adra



