telusur.co.id - Tentara Iran menggelar latihan militer laut, udara, dan darat, dengan skala besar, di dekat Selat Hormuz yang merupakan jalur strategis pengiriman minyak. Latihan tersebut dilakukan Iran di tengah perselisihan dengan Amerika Serikat.
Digelarnya latihan ini setelah adanya Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan Angkatan Laut AS terlibat konfrontasi di Laut Oman atas sebuah kapal tanker minyak yang hendak disita.
"Latihan Militer pasukan Republik Islam Iran di wilayah seluas lebih dari satu juta kilometer persegi, di sebelah timur Selat Hormuz dan Laut Oman, dan utara Samudra Hindia telah dimulai," bunyi laporan stasiun televisi pemerintah, seperti dikutip AFP, Senin (8/11/21).
Laporan itu juga menggambarkan latihan militer yang melibatkan sejumlah helikopter, tank, pesawat tak berawak atau drone, kapal dan perahu.
Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Abdolrahim Mousavi menjelaskan, latihan diadakan di area seluas satu juta kilometer persegi (386.000 mil persegi) timur Selat Hormuz, Laut Oman, dan bagian utara Samudera Hindia.
"Kami menyadari bahwa musuh berusaha mengumpulkan informasi yang diperlukan setelah pasukan kami bergerak di daerah itu. Mulai hari ini kami memperkuat upaya kami untuk memantau pergerakan musuh yang telah dimulai beberapa hari yang lalu,” katanya dari pelabuhan tenggara Konarak.
Pada 2019 lalu, serangan terhadap kapal tanker di Selat Hormuz juga pernah terjadi yang membuat hubungan AS dan Iran semakin tegang. Selat Hormuz merupakan jalur strategis untuk pengiriman minyak internasional yang membuat kapal AS dan Iran kerap bersitegang di perairan tersebut.
Laporan: Rofifah Hanna Luthfiah



