telusur.co.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan membayar gaji hampir $8 juta kepada 23.500 petugas kesehatan di seluruh Afghanistan untuk selama sebulan terakhir. Tapi, pembayaran itu akan dilakukan oleh PBB secara langung, tanpa melalui Taliban.
PBB telah berjuang mendapatkan dana untuk bantuan kemanusiaan di Afghanistan. Karena, jutaan orang di ambang kelaparan, mencegah runtuhnya ekonomi dan layanan kesehatan dan pendidikan di Afghanistan.
"Seseorang harus turun tangan. Kami dihadapkan tidak hanya dengan sistem kesehatan yang runtuh, tetapi juga sistem keuangan yang runtuh," kata Direktur Regional UNDP untuk Asia dan Pasifik, Kanni Wignaraja, Rabu (10/11/21).
Badan pembangunan PBB UNDP, dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, bekerja sama untuk menghidupkan kembali program yang telah didanai oleh Bank Dunia. Program bantuan ini dihentikan ketika ketika Taliban menggulingkan pemerintah Afghanistan pada Agustus lalu.
"Kami mengambil risiko implementasi untuk membuat pembayaran ini. Kami telah menunjukkan bahwa ini merupakan hal yang mungkin. Ini bisa berhasil dan sangat membantu menyelamatkan setidaknya ekonomi rakyat di negara itu," tambahnya.
Dana Global menyediakan $15 juta, di mana hampir $8 juta digunakan untuk gaji. Sementara, sebagian besar sisanya dihabiskan untuk menyediakan peralatan medis, obat-obatan, dan persediaan kesehatan.
UNDP sedang mencari cara agar dana itu bisa masuk ke negara dan ke tangan petugas kesehatan di 31 dari 34 provinsi di Afghanistan.
Wignaraja mengatakan, UNDP mengirimkan sebagian uang ke Bank Internasional Afghanistan dan kemudian menggunakan penyedia layanan dengan uang cukup besar. UNDP juga menolak untuk mengidentifikasi karena alasan keamanan, untuk mendistribusikan sisanya.
Para petugas kesehatan yang dibayar sejauh ini bekerja sudah hampir 2.200 fasilitas kesehatan. Dan memiliki uang yang akan disetorkan ke rekening bank, sementara 2.500 petugas kesehatan lainnya akan segera dibayar tunai, karena mereka berada di daerah terpencil.
"Hal tersebut memberi harapan kepada keluarga-keluarga ini, juga menghidupkan kembali layanan kesehatan,” kata Wignaraja, menambahkan bahwa program tersebut sekarang akan dijalankan oleh WHO dan badan anak-anak PBB UNICEF selama tiga bulan ke depan.
"Tanpa ini, Anda benar-benar akan memiliki semua dokter, perawat, teknisi Afghanistan, menuju melintasi perbatasan," tambahnya.
Selama waktu itu ,Wignaraja mengatakan PBB akan berbicara dengan Bank Dunia untuk melihat apakah kemudian dapat mengambil alih program lagi atau menemukan solusi hibrida jika bank tidak memperoleh persetujuan yang diperlukan untuk melakukannya.
PBB akan terus menggunakan sistem perbankan formal dan penyedia layanan untuk mengirimkan uang tunai ke Afghanistan selama beberapa bulan ke depan.
Laporan: Muhammad Syahrul Ramadhan



