telusur.co.id - Pejabat keamanan batalyon Hizbullah Irak Abu Ali al-Askari menekankan bahwa perang melawan militer Amerika Serikat (AS) tidak akan berhenti kecuali seluruh pasukannya ditarik dari negara Arab ini.
"Kelompok perlawanan Irak menentang penyerangan terhadap misi diplomatik dan memutuskan tidak akan mengebom kedutaan AS," kata Kepala Keamanan batalyon Hizbullah Irak itu dalam sebuah pesan di laman Twitter-nya yang dikutip Parstoday, Kamis (8/7/21).
"Perlawanan adalah hak alami rakyat Irak, dan tujuannya untuk memaksa pasukan pendudukan meninggalkan negara sesuai dengan mandat parlemen Irak yang harus dijalankan oleh pemerintah," ujar Al-Askari.
Ditegaskannya, musuh harus tahu tanggapan gerakan perlawanan akan sulit dan menyebabkan lingkaran target meluas ke daerah yang tidak akan dimasukkan dalam perhitungan mereka.
Anggota biro politik gerakan Asaib Ahl al-Haq, Saad al-Saadi, juga mengumumkan bahwa kelompok perlawanan akan menentukan prinsip dan aturan pertempuran.
Mayoritas rakyat dan kelompok Irak menginginkan penarikan pasukan teroris Amerika dari negaranya, dan parlemen Irak telah menyetujui rencana penarikan pasukan AS. [Tp]
Hizbullah Irak: Perlawanan Berlanjut Selama Pasukan AS Tidak Ditarik
Hizbullah Irak. (Foto: Parstoday).



