telusur.co.id - Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon Sayid Hashem Safiuddin mengatakan, impor bahan bakar minyak Lebanon dari Iran telah memperlihatkan titik kelemahan rezim Zionis Israel.
Seperti dilansir kantor berita Lebanon, NNA, Minggu (3/10/2021) Sayid Safiuddin menuturkan, bahwa ini bukan hanya tentang impor bahan bakar, rezim Israel mengakui mereka tidak dapat berbuat sesuatu di hadapan kapal tanker Iran dan ini menunjukkan titik kelemahan mereka.
"Ada banyak tantangan termasuk tantangan regional yang dihadapi Lebanon saat ini. Negara ini telah menjadi bagian penting dari perimbangan regional dan oleh karena itu kita harus kuat untuk membela Lebanon," ujarnya.
Israel, kata Safiuddin, mengakui tidak bisa mengambil tindakan terhadap kapal tanker yang dikirim oleh Republik Islam Iran ke Hizbullah, karena tidak ingin membawa Hizbullah ke dalam perimbangan perang maritim.
"Ini adalah tanda dari kelemahan Israel dan bertambahnya kekuatan kubu perlawanan," jelasnya.
Menurut petinggi Hizbullah ini, situasi regional sedang berubah dan Amerika Serikat mulai melemah. Dunia Arab dan Islam akan melihat perkembangan baru di Asia Barat dan ini adalah fakta.
Lebanon didera krisis ekonomi yang parah dalam satu setengah tahun terakhir termasuk kelangkaan bahan bakar akibat dari sanksi AS. Hizbullah kemudian meminta bantuan Iran untuk membantu meringankan krisis bahan bakar di Lebanon. [Tp]
Hizbullah: Israel Tak Bisa Berbuat Apapun di Hadapan Kapal Tanker Iran
Masyarakat Lebanon menyambut konvoi truk tangki pengangkut BBM dari Iran via Suriah. (Foto: Parstoday).



