telusur.co.id - Pemerintah Iran mengutuk serangan udara sengit pasukan Amerika Serikat (AS) terhadap pasukan relawan Irak Al-Hashd Al-Shaabi yang terjadi dini hari Senin (27/6/21). Iran juga menilai hal itu sebagai pertanda bahwa AS di bawah kepresidenan Joe Biden masih melanjutkan “jalan yang salah dan menimbulkan krisis” sebagaimana di masa kepresidenan Donald Trump.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran Saeed Khatibzadeh, mengatakan, AS melanjutkan jalannya yang salah di kawasan.
"Dan perilaku regionalnya itu adalah kelanjutan dari kebijakan dan warisan AS yang gagal di kawasan,” kata Khatibzadeh seperti dikutip Raialyoum, Senin (28/6/21).
Dia mengimbau Washington agar memperbaiki jalannya daripada menciptakan krisis dan problema bagi bangsa-bangsa kawasan.
"Biarkan bangsa-bangsa ini menentukan nasibnya sendiri tanpa campur tangan AS,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan udara AS pada dini hari Senin (28/6/21) ke posisi-posisi Al-Hashd Al-Shaabi di dekat perbatasan Irak-Suriah telah menggugurkan empat orang relawan. Serangan itu diinstruksikan oleh Joe Biden sehari sebelumnya.
Khatibzadeh juga memastikan bahwa serangan itu akan merugikan kepentingan AS sendiri karena akan memperbesar perlawanan bangsa Irak. [Tp]
Iran: Serangan AS di Irak akan Rugikan AS Sendiri
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran, Saeed Khatibzadeh. (Foto: The Arab Weekly).



