telusur.co.id - Pemerintah Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan menyikapi kelanjutan aksi provokatif yang dilakukan Israel di Masjid al-Aqsa dan kota Quds.
Juru bicara Pemerintah Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh pada hari Minggu (23/5/21), memperingatkan rezim Zionis tentang ketegangan dan bentrokan baru setelah para pemukim Zionis kembali menyerang Masjid al-Aqsa dan memblokade daerah Sheikh Jarrah.
"Kami memperingatkan tentang kembalinya ke titik awal (bentrokan) jika serangan terhadap Masjid al-Aqsa dan pengepungan daerah Sheikh Jarrah terus berlanjut. Kami menyerukan kepada pemerintah AS untuk segera turun tangan guna menghentikan provokasi Israel," ungkapnya seperti dikutip laman Farsnews.
Abu Rudeineh menganggap rezim Israel bertanggung jawab apabila gagalnya upaya yang sudah dilakukan, terutama oleh AS dan pemerintah Mesir untuk gencatan senjata.
"Perang utama terjadi di Quds dan terus berlanjut. Penjajah terus mendukung ekstremis dan menantang upaya Arab dan internasional untuk gencatan senjata," ujarnya.
Puluhan pemukim Zionis dengan dukungan aparat keamanan Israel, memasuki Masjid al-Aqsa secara ilegal pada Minggu pagi. Mereka juga menangkap empat pegawai Masjid al-Aqsa.
Sejumlah pemukim Zionis juga kembali memasuki halaman Masjid al-Aqsa secara ilegal pada Minggu sore.
Aparat Israel menyerang warga Palestina yang berkumpul di daerah Sheikh Jarrah pada Minggu malam. Mereka membubarkan kerumunan orang Palestina dengan menggunakan gas air mata dan mobil water canon.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, sejumlah orang terluka dalam bentrokan tersebut. [Tp]
Israel Lakukan Aksi Provokatif, Palestina Ingatkan Kegagalan Gencatan Senjata
Pemukim Zionis Israel mendatangi Kompleks Masjid al-Aqsa. (Farsnews).



