telusur.co.id - Sekjen Jihad Islam Palestina Ziyad al-Nakhalah menekankan persatuan faksi-faksi perlawanan di Palestina dan Kawasan serta dukungan untuk persatuan.
Hal itu disampaikan al-Nakhalah dalam peringatan 34 tahun berdirinya Jihad Islam, seperti dilaporkan PalToday, Rabu (6/10/21).
“Kita menegaskan hak kita di semua Palestina dan bahwa perlawanan adalah opsi kita hingga meraih kemenangan,”
kata al-Nakhalah.
Al-Nakhalah juga menekankan pentingnya untuk melawan patroli Israel yang memasuki kota dan desa di Tepi Barat dan Quds. Patroli Israel ini berkeliling untuk membunuh atau menangkap warga Palestina.
Ia pun kembali menyatakan penentangan terhadap segala proyek untuk memuluskan normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis Israel.
“Melawan para Zionis pembunuh ini hukumnya wajib seperti salat. Mereka adalah sampah-sampah sejarah. Jangan sampai mereka dibiarkan menguasai kita. Tidak penting apakah perimbangan kekuatan sebanding atau tidak. Pilihannya adalah kehidupan mulia bagi bangsa Palestina atau kehinaan abadi,” tegas al-Nakhalah.
Ia menyinggung kaburnya 6 tahanan Palestina dari penjara Gilboa dan gugurnya sejumlah warga Palestina di Jenin, Quds, dan sekitarnya.
"Semua kejadian ini menunjukkan bahwa Quds adalah milik Palestina dan musuh sedang menuju kebinasaan," tegasnya. [Tp]
Jihad Islam Palestina: Melawan Zionis Hukumnya Wajib Seperti Salat
Sekjen Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhalah. (Foto: Parstoday).



