telusur.co.id - Presiden AS Joe Biden, menerima suntikan Pfizer vaksin Covid-19 di Gedung Putih sebagai penguat (booster) (27/9/21). Pemerintah AS juga sudah mensahkan suntikan ketiga vaksin Pfizer untuk populasi tertentu.
Biden mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan minggu lalu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Setelah proses yang panjang, akhirnya merekomendasikan dosis tambahan untuk orang-orang yang mendapatkan imunisasi perusahan Jerman sudah lebih dari enam bulan.
Biden menolak kritikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pakar kesehatan lainnya, yang juga telah mendesak pemerintah untuk menerima lebih banyak dosis vaksin pada negara-negara berkembang sebelum disosialisasikan kepada warga AS.
"Biar saya jelaskan. Booster itu penting, tetapi hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah membuat lebih banyak orang divaksinasi," kata presiden dalam sambutan singkat sebelum melakukan vaksin dosis ke-3.
Biden merupakan pria tertua yang menjabat sebagai presiden AS, dimana dia termasuk ke dalam satu kategori dari mereka yang membutuhkan booster, kelompok usia 65 tahun ke atas. Karena usianya 78 tahun dan dia juga mengatakan Jill Biden akan mendapatkan dosis booster sebab ia berusia 70 tahun.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mendukung dosis booster vaksin Pfizer untuk orang diatas 65 tahun dengan komorbid. CDC juga merekomendasikan pada pekerja garis depan seperti guru, tenaga kesehatan dan pekerja lainnya yang memiliki resiko lebih tinggi di industri tertentu mendapatkan suntikan booster.
Suntikan booster tersedia bagi yang sudah pernah menerima vaksin Pfizer-BioNTech dalam kurun waktu enam bulan setelah dosis kedua. Biden mengatakan data efektivitqs vaksin Moderna dan Johnson masih dievaluasi untuk rekomendasi booster.[Tp]
Laporan: Audi Raihanah



