telusur.co.id - Sejumlah pengamat politik percaya perubahan konstelasi politik usai perang terbaru rezim Israel dengan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, dan kemenangan militer serta politik Gaza, memaksa Uni Eropa berpaling pada Hamas. Statemen terbaru Kanselir Jerman Angela Merkel, salah satu buktinya.
Dikutip situs Arabi 21, Sabtu (12/6/21), Kanselir Jerman Angela Merkel setelah diumumkannya gencata senjata di Gaza langsung menyatakan kesiapan menjalin kontak tidak langsung dengan Hamas. Merkel mengatakan, hal ini diperlukan untuk mencapai gencatan senjata dengan Israel.
Statemen Merkel ini mengejutkan banyak pihak, pasalnya selama ini Uni Eropa memasukkan nama Hamas dalam daftar organisasi teroris. Para pengamat politik menganggap pernyataan Kanselir Jerman akan membuka jalur hubungan terbuka antara Eropa dan Hamas.
“Hal ini tidak bisa selalu dilakukan secara langsung, tapi dapat dipastikan Hamas harus berpartisipasi dengan cara apa pun, karena tanpa Hamas, tidak mungkin ada gencatan senjata,” kata Merkel dalam pertemuan WDR Europaforum.
Seorang akademisi Eropa kepada Arabi 21 menuturkan, banyak alasan yang menyebabkan perubahan sikap Uni Eropa ini, salah satunya adalah bencana yang diakibatkan perang terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat oleh Israel, dan pengaruh negatif tingkat kejahatan Israel dalam perang Gaza di benak publik Eropa. [Tp]
Karena Hamas, Uni Eropa Terpaksa Ubah Kebijakan
Kanselir Jerman, Angela Merkel. (Ist)



