Pasien Covid-19 Diminta Waspadai Gejala Happy Hypoxia - Telusur

Pasien Covid-19 Diminta Waspadai Gejala Happy Hypoxia

Dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan, Dr dr Erlina Burhan SpP(K). (Ist)

telusur.co.id - Dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan, Dr dr Erlina Burhan SpP(K), meminta pasien Covid-19 mewaspadai gejala happy hypoxia, yaitu penurunan kadar oksigen dalam darah tanpa mengalami sesak.

"Jadi memang gejala COVID sangat bervariasi, ada yang hanya kehilangan penciuman, ada yang hanya pusing, tapi kalau gejalanya makin bertambah terutama batuk dan batuknya menetap, terus-menerus. Itu kelainan di paru semakin besar. Ini gejala yang harus diwaspadai," kata dr Erlina dalam diskusi di akun Youtube BNPB, Rabu (/9/20).

Hal ini menunjukkan bahwa ada kekurangan darah dalam oksigen. Yang lebih perlu diwaspadai, orang dengan gejala happy hypoxia tidak merasakan sesak napas meski saturasi rendah.

“Kalau sudah terjadi hypoxia dalam waktu yang cukup lama, pasien akan mengalami kesadaran menurun. Dan biasanya akan fatal akibatnya,” terangnya.

Saturasi oksigen orang normal adalah 95-100. Erlina menjelaskan, penderita happy hypoxia saturasinya rendah, bahkan sampai mencapai 60 atau 70.

Dia menerangkan, hypoxia merupakan kurangnya oksigen dalam darah. Normalnya, orang akan mengalami sesak napas ketika kekurangan oksigen. Namun, rasa sesak itu tidak dialami pada beberapa pasien Covid-19 lantaran sudah terjadi kerusakan syaraf yang mengantarkan sensor ke otak.

“Sehingga otak tidak bisa mengenali kejadian kekurangan oksigen di darah,” ujarnya.

Gejala happy hypoxia, kata Erlina, akan muncul jika pasien Covid-19 memiliki gejala berupa batuk terus menerus, demam, dan keluhan lemas. Jika warna bibir atau ujung jari sudah berwarna biru, hal itu menandakan saturasi oksigen sudah menurun.

“Segera larikan ke rumah sakit. Jangan tunggu biru kalau batuk bertambah, lemas, segera cek dengan pulse oksimetri. Kalau tidak punya, langsung ke rumah sakit,” ujar dia.

Sebab, ungkap Erlina, happy hypoxia bisa membuat kesadaran semakin menurun dan bisa menyebabkan kematian. [Tp]


Tinggalkan Komentar