telusur.co.id ─ Pemimpin junta militer Guinea, Kolonel Mamady Doumbouya, dilantik sebagai presiden, setelah penggulingan presiden Alpha Conde.
Dikutip dari AFP, Doumbouya dilantik oleh Jaksa Agung Guinea, pada Jumat (1/10/21) waktu setempat. Mamadou Sylla menjadi presiden interim untuk jangka waktu yang belum ditentukan.
Upacara pengambilan sumpah diadakan di Istana Mohamed VI di Ibu Kota Conakry dengan absennya sebagian besar kepala negara Afrika Barat, yang bulan lalu setuju untuk menjatuhkan sanksi kepada anggota junta dan kerabat mereka.
Dalam upacara pelantikan itu, Doumbouya berjanji akan menghormati komitmen mereka kepada dunia untuk melancarkan transisi hingga Guinea memiliki pemerintahan sipil.
"Saya sepenuhnya menghargai besar dan luasnya tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya,” katanya dalam pidato sesudah dilantik.
Doumbouya bersumpah bahwa baik dirinya maupun anggota junta militer lain, tak akan menghalangi pemilihan umum di masa transisi ini.
Dia berjanji untuk mengawasi transisi pemerintahan yang akan mencakup penyusunan konstitusi baru, memerangi korupsi, reformasi pemilu dan penyelenggaraan pemilu yang bebas dan transparan.
Doumbouya mengambil alih pemerintahan setelah memimpin kudeta terhadap Presiden Alpha Conde pada 5 September lalu. Conde sendiri merupakan presiden Guinea pertama yang dipilih secara demokratis melalui pemilu pada 2010. Ia kemudian kembali terpilih pada pemilu 2015.[Tp]
Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti



