Pemimpin Negara G20 Diminta Lakukan Aksi Nyata Antisipasi Perubahan Iklim Ekstrem - Telusur

Pemimpin Negara G20 Diminta Lakukan Aksi Nyata Antisipasi Perubahan Iklim Ekstrem

KTT G20 di Roma. Foto: Anadolu Agency

telusur.co.id - Para pengunjuk rasa yang merupakan aktivis lingkungan Extinction Rebellion memblokir jalan-jalan di pusat kota Roma, Italia, dalam rangka menyerukan agar para pemimpin G20 melakukan tidaklanjut atas kesepakatan-kesepakatan dalam KTT. Mereka menyerukan ada solusi untuk mengatasi ancaman perubahan iklim, dan pemanasan global. 

Agenda yang dibahas dalam KTT G20 mencakup isu perubahan iklim, pemulihan ekonomi akibat COVID-19, vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah, dan tarif pajak minimum perusahaan secara global. 

Dengan mengakhiri pertemuan puncak di Roma, para pemimpin G20 berjanji pada untuk menghentikan pendanaan pembangkit listrik tenaga batu bara di negara-negara miskin. Namun, tidak ditetapkan jadwal penghentiannya. 

Ini hasil dari negosiasi alot selama berhari-hari di antara para diplomat, dan menyisakan pekerjaan besar yang harus dilakukan pada KTT iklim COP26 PBB yang lebih luas di Skotlandia, dimulai minggu ini.

G20, yang mencakup Brasil, Cina, India, Jerman, dan Amerika Serikat, mewakili lebih dari tiga perempat emisi gas rumah kaca dunia, dan Inggris mengharapkan "peningkatan G20" menjelang pertemuan COP26 Glasgow. 

Para praktisi lingkungan dan ilmuwan menggambarkan konferensi PBB sebagai "harapan terbaik terakhir" dunia untuk menetapkan komitmen dalam membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5C di atas rata-rata. 

Ambang batas itulah menurut para ahli PBB yang harus dipenuhi untuk menghindari percepatan peristiwa iklim ekstrem. Seperti kekeringan, badai, dan banjir, dan untuk mencapainya, mereka merekomendasikan emisi nol-bersih harus dicapai pada tahun 2050.

AS dan Uni Eropa telah menetapkan tahun 2050 sebagai batas waktu mereka untuk mencapai emisi nol bersih, sementara China, Rusia, dan Arab Saudi menargetkan 2060. Dikarenakan pemimpin ketiga negara itu tidak datang ke Roma untuk menghadiri KTT.

Laporan: Audi Raihanah


Tinggalkan Komentar