telusur.co.id -Selama 11 hari pertempuran antara rezim Israel dengan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, I ron Dome atau kubah besi mencegat drone milik militer Israel atau Israel Defense Forces (IDF) sendiri, Skylark yang sedang melakukan misi observasi dan pengumpulan intelijen.
Laman surat kabar Haaretz dalam sebuah laporan, Selasa (25/5/21), menyatakan angkatan udara Israel yang bertanggung jawab mengoperasikan Iron Dome menembak jatuh drone IDF selama pertempuran di Gaza.
Mereka secara keliru mengidentifikasinya sebagai pesawat musuh, dan insiden ini menyebabkan kekhawatiran besar di antara para pejabat militer rezim Zionis itu.
Menurut laman Farsnews, insiden yang tidak biasa ini membuat angkatan udara, yang mengoperasikan sistem pertahanan udara Iron Dome, terkejut. Ini menimbulkan keraguan tentang kemampuan mereka untuk mengidentifikasi pasukan musuh di zona udara wilayah pendudukan dan sekitarnya.
"Insiden tersebut sedang diselidiki," kata IDF, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kinerja sistem pertahanan udara rezim Zionis telah memicu perdebatan di wilayah Palestina pendudukan, meskipun biaya produksinya tinggi.
Sebelumnya, militer rezim Zionis juga mengakui bahwa Iron Dome gagal mencegat rudal yang ditembakkan dari Suriah ke daerah di dekat fasilitas nuklir Dimona. [Tp]



